Valentine's Day Pumping Heart

Selasa, 03 November 2015

Ibu Guru Terbaik

Bunda, Lalu siapalagi yang mengajariku menulis, membaca, dan bicara kalau bukan engkau Ibunda, guru terbaik dimuka Bumi, I Love U Mom...!

Minggu, 01 November 2015

Untuk sebuah nama

Untuk sebuah nama… Semoga engkau selalu dijaga olehNya Hingga kita bisa bersama menatap indahnya rembulan di tempat yang sama

Cobaan

Ketika cobaan itu sepanjang sungai, maka seharusnya kesabaran itu seluas samudra. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang penyabar. Allahuma aamiin

Jawaban atas do'a-do'a kita

Masing-masing kita nanti adalah jawaban atas doa orang lain, jadilah jawaban terbaik untuk ia yang mendoakan kita sebagaimana kita berharap doa-doa kita dikabulkan. Kita senantiasa berharap doa kita pun dijawab dengan jawaban terbaik yaitu dengan dikabulkan. Maka, persiapkan diri kita sebaik-baiknya karena ada orang lain yang tidak kita tahu sedang menunggu kita sebagai jawaban atas doanya, bahkan doa terbaiknya. Doa paling rahasia yang dia miliki :)

Bagaimana Jika-

Bagaimana Jika- takdirmu hadir dalam hidupmu saat kau sedang jatuh cinta pada seseorang lain? saat kau telah memiliki segudang rencana untuk hidup bersama orang yang kau cintai? atau sekadar, saat kau sedang mati-matian membuat dirimu-menarik dan mengambil perhatian seorang itu? kau tau, Tuhan tidak pernah bermain dadu. maukah kau memperjuangkan orang yang kau cintai-dengan mengikhlaskannya? meninggalkan dan siap ditinggalkan pada saat yang sama. maukah kau memperjuangkan takdirmu-dengan menerima kehadirannya? apa adanya dan tanpa sisa untuk yang lain. maukah kau berjuang?

Ketika kita hilang arah

Ketika kita hilang arah.. Ketika kita merasa sendiri dalam keramaian.. Ketika kita merasa tak ada lagi yang memperdulikan kita.. Ketika kita merasa lelah pada masalah yang tak kunjung selesai.. ingatlah ada Allah ya, Allah, karena hanya dengan mengingat Allah hati kita menjadi tenang. Ceritakan semuanya pada Allah, pasrahkan dan bersabarlah, karena Allah sebaik-baik pendengar.Ketika kita hilang arah.. Ketika kita merasa sendiri dalam keramaian.. Ketika kita merasa tak ada lagi yang memperdulikan kita.. Ketika kita merasa lelah pada masalah yang tak kunjung selesai.. ingatlah ada Allah ya, Allah, karena hanya dengan mengingat Allah hati kita menjadi tenang. Ceritakan semuanya pada Allah, pasrahkan dan bersabarlah, karena Allah sebaik-baik pendengar.

IA YANG SEDANG MENUJU KESINI

Ia sedang bersiap, entah memersiapkan apa. Aku tidak tahu. Aku hanya tahu bila ia sedang bersiap. Aku juga akan bersiap. Ia datang dari jauh, entah dari mana aku tidak tahu. Yang pasti, dia datang dari jauh. Buktinya kami belum juga bertemu meski waktu sudah bertahun berlalu. Ia pasti orang baik. Aku yakin dia orang baik. Karena aku juga pasti menolak orang yang tidak baik, setidaknya dalam batas pengetahuanku tentangnya. Ia pasti sedang berdoa. Entah apa yang dia doakan. Aku merasa sedang berusaha mewujudkan doanya itu. Belajar menjadi orang baik, mencari ilmu tentang segala sesuatu untuk hari nanti. Bersiap diri. Belajar ini dan itu. Agar ketika ia datang, ia takjub karena doa-doanya menjadi kenyataan dalam diriku. Ia pasti sedang menuju ke sini. Aku tidak tahu sudah sampai mana perjalanannya. Tapi aku percaya, ia sedang ke sini.

Jarak

Kalau saja jarak itu bisa dilipat hanya dengan sebuah doa, maka aku hendak mencari tahu doa seperti apa yang bisa melipat menjadi sedemikian rupa dekatnya. Perjalanan panjang selama ini sama sekali tidak bisa membuat jarak menjadi dekat. Sama sekali tidak membuat perubahan berarti. Tidak ada beda antara satu meter dan seribu kilometer bila diantara kita tetap bukan siapa-siapa. Dan kita masih berjalan sendiri-sendiri.

Bukan kompetisi

Aku tidak pernah melihat menikah sebagai sebuah kompetisi. kau tau artinya? pertama, aku tidak akan menikah karena orang-orang menikah, karena teman-temanku menikah, karena junior-juniorku di sekolah atau di kampus menikah, karena adikku juga ingin menikah. aku akan menikah karena aku tau, pada suatu titik aku tak akan mampu sendiri menjaga diri. dan karena Allah mengetahui itu, sehingga kemudian Allah mempertemukanku dengan jodohku. kedua, aku tidak bersaing dengan siapapun tentang apapun. siapa yang menikah lebih dulu. siapa yang calon pasangannya lebih "wah". siapa yang pernikahannya lebih mewah. siapa yang kemudian punya anak lebih dulu. siapa yang rezekinya paling banyak. apalagi siapa yang tampak paling bahagia di media sosial. tidak ada. satu-satunya sainganku hanya diriku sendiri. aku hari ini harus lebih baik dari aku kemarin. aku besok harus lebih baik dari aku hari ini. lebih bersyukur, lebih bahagia di dalam hati. ketiga-dan yang paling utama, aku tidak bersaing dengan siapapun-tentang mendapatkan jodoh. setiap manusia diciptakan berpasangan. dengan atau tidak bersaing, setiap orang akan menemukan jodohnya masing-masing. jadi, kalau ada seseorang yang membanding-bandingkan aku dengan orang lain, yang artinya membuat diriku bersaing dengan orang lain, aku mundur. kalau ada seseorang yang tampak sekali ingin memiliki orang yang aku berdoa bisa menikah dengannya-dan menganggapku saingannya, aku juga mundur. aku tidak berkompetisi tentang menikah. aku hanya punya satu ukuran kebahagiaan-yaitu bersyukur sebanyak-banyaknya. aku hanya punya satu ukuran perjuangan-yaitu berdoa sekuat-kuatnya, segenap daya mewujudkannya. Bersamadenganmu

Bekali Anak-anak kita dengan Al-Qur'an

Tak perlu menjadikan Al-Qur'an sebagai sarana untuk mendekati, memiliki, atau berharap pada seseorang. Karena jika kamu memang yakin, kelak dia akan mengantarkanmu pada seseorang yang juga mencintai Al-Qur'an dan mencintaimu. Jadikanlah Al-Qur'an sebagai sarana pembelajaran kita menjadi Imam terbaik dan perempuan terbaik. Jika kamu adalah seorang calon imam, tanyakan pada dirimu, Kiranya dengan apa kelak kamu memimpin keluargamu? dengan apa kamu mengantarkan orang-orang di sisimu menuju jannah jika tidak dengan Al-Qur'an. Jika kamu adalah seorang calon madrasah terbaik putra-putri rabbani, tanyakan pada dirimu, Kiranya dengan apa kelak kamu menyayangi dan mencintai mereka yang ada di sisimu? Kiranya dengan apa kamu membimbing putra-putrimu jika tidak dengan Al-Qur'an?

Libatkan Allah dalam setiap keputusan

Untuk membuat keputusan, kita perlu mengalahkan ego kita sendiri. Sebab kita menyadari bahwa keputusan kita tidak lagi hanya terkait tentang diri kita sendiri. Tapi juga keluarga, lingkungan, bahkan anak cucu kita nanti. Semoga Allah masih menjadi yang pertama :) Libatkan Allah dalam setiap keputusan :')

Ingat Mati karena kematian tidak akan melupakanmu

"Kullu nafsin dzaa iqatul maut" Bahagia itu ketika diingatkan dengan kematian, karena dialah sahabat terdekat kita. Semoga Allah berikan kita umur yg panjang. #reminder

Cek Hati Kita

Ada yang update status sedang di Majelis, dikatakan riya. Ada yg upload foto kaki, dikatakan riya, pamer sepatu. Ada yg upload foto tangan pegang Al-Qur'an atau buku, di katakan riya. Ada yg memberi sedekah di depan umum, dikatakan riya. Ada yg baca Al-Qur'an di tempat umum, dikatakan riya. Jika mengurusi perkara hati diri sendiri saja cukup menyita waktu, lantas bagaimana seseorang masih sempat menyibukkan dirinya dengan perkara hati orang lain?

Jangan menghakimi kesendirian

Jangan menghakimi kesendirian, jangan meremehkan kesunyian. Kita enggak pernah tau, apakah keduanya lahir dari sebab-akibat atau emang sebuah pilihan. Kalau saja manusia bisa turut merasakan apa yang orang lain rasakan. Niscaya prasangka itu akan hilang. Prasangka berubah menjadi sebuah sikap saling memahami bahwa setiap manusia bergerak dalam hidupnya dan berjuang dengan tantangannya masing-masing. Aku memahami bahwa memang kita tidak perlu membuat semua orang mengerti, cukup membuat diriku percaya bahwa apa yang aku jalani adalah sebuah jalan yang benar, jalan yang sunyi karena begitu sedikit orang yang melaluinya. Dari yang sedikit itu, aku tidak tahu ada kamu atau tidak. Semoga iya. Semoga kita berjalan di jalan yang sama. Semoga iya.

Di Balik Rindu

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله




بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْمنِ الرَّحيمِ

Kalau rindu hanya terdengar dari ucapan kata, maka orang tua kita tidak demikian. Rindu bisa berubah menjadi doa dan aneka bentuk tindakan yang tidak bisa kita temukan padanannya pada orang lain. Kalau rindu hanya berwujud huruf menjadi kata, maka seseorang itu tidak membuatnya menjadi demikian. Rindu bisa berubah menjadi kesibukan mempersiapkan pertemuan. Di balik kerinduan setiap orang, rindu telah mengubah pikiran menjadi kadang sempit kadang luas, mengubah kata menjadi sendu, dan menjadi doa lebih kuat dari biasanya. copyright © Najwa Salsabila RA

Memulai dari akhir

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله




بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْمنِ الرَّحيمِ

Pernah ketemu puzzle kayak diatas ini gak ? sebuah maze dengan satu pintu keluar dan banyak pintu masuk. atau satu pintu keluar dan satu pintu masuk, tapi banyak jalan buntu dan jalan sesat di antaranya. Cara memecahkan puzzle seperti ini sebenarnya relatif mudah, yang kita perlu kita lakukan hanya menarik garis dari pintu keluar hingga ketemu dengan pintu masuk. Memulai dari akhir untuk mengetahui arah jalan keluar. Prinsip ini berlaku dalam banyak hal dalam hidup kita. Saat bekerja, saat belajar, saat sekolah , semuanya bisa kita kerjakan dengan cara ini. Tujuan akhir yang jelas, akan membantu kita mengetahui jalur terbaik dari kondisi kita sekarang hingga kemudian mencapai tujuan tersebut. Walaupun tetap saja, ada peta, tahu jalan, tapi GAK MAU JALAN, kita gak akan kemana mana. Memulai dari akhir, memulai dari impian, memulai dari tujuan, menarik garis mundur kekondisi kita sekarang, dan mulai menapaki jalur yang sudah kita buat dengan kerja keras, kerja sungguh sungguh.penuh semangat. Terakhir ditutup dengan doa khusyu penuh penyerahan diri, semoga Allah yang Maha Kaya, Yang Maha Berkehendak mewujudkan semua impian impian kita. aamien copyright © Najwa Salsabila RA

Saat Mengambil Keputusan

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله




بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْمنِ الرَّحيمِ

Terkadang, ada waktu dimana kita harus membuat keputusan besar yang terasa menyakitkan. Tapi jika dilakukan dengan pertimbangan yang matang, hal-hal menyakitkan itu bisa jadi pembuka atas peluang-peluang besar di masa depan. seperti seorang yang sedang sakit lalu harus minum obat yang pahit, kepahitan itu klo di sikapi dengan benar akan jadi kesehatan yang membuka peluang akan banyak hal. Apapun keputusan yang kita buat, selama dengan niat baik, dan minta petunjuk kepada Allah, maka itu keputusan terbaik, saat itu. Kita gak bisa mengetahui atau memperkirakan masa depan, jadi apa yang ada di depan mata kita sekarang saja yang bisa jadi pertimbangan kita untuk membuat keputusan. lakukan pertimbangan terbaik, buat keputusan yang tegas, lakukan usaha yang keras dan biarkan Allah yang menentukan hasilnya untuk kita. Do the best, god do the rest copyright © Najwa Salsabila RA

Mengapa harus jadi lilin,,?

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله




بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْمنِ الرَّحيمِ

Ngomongin lilin nih, kayaknya banyak ya yang mengambil lilin sebagai perumpamaan sebuah pengorbanan. memberi cahaya bagi orang lain, tapi sambil menghancurkan diri sendiri. Umumnya kita orang tua sering berbuat seperti itu untuk anak anak kita. Bekerja tanpa kenal lelah, tanpa kenal waktu demi anak anak kita tercinta. Tapi betulkah itu cukup untuk mereka ? Uang memberi kita pilihan pilihan tambahan dalam kehidupan kita, tapi bukan itu saja yang dibutuhkan oleh anak kita. Mereka membutuhkan kita, butuh waktu kita, butuh perhatian kita dan banyak hal lagi yang lainnya. Kalau saya, saya tidak memilih menjadi lilin, pilihan saya adalah menjadi pembawa lampu yang menemani anak-anak saya dalam perjalanannya ke masa depan. Semoga Allah memanjangkan usia kita, aamien copyright © Najwa Salsabila RA

Bosan Hidup, Saya ingin Mati .. !!!!

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله




بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْمنِ الرَّحيمِ

Bosan Hidup, Saya ingin Mati .. !!!! Seorang pria mendatangi Sang Master, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati." Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit." "Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati." Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan." Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita. "Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku." demikian sang Master. "Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup." pria itu menolak tawaran sang guru. "Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?" "Ya, memang saya sudah bosan hidup." "Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang." Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati. Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, "Sayang, aku mencintaimu." Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. "Maafkan aku, sayang." Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu." Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, Ayah selalu stres karena perilaku kami." Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya? Ia mendatangi sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan." Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!! Hidup… bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul, tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati … Reposting Berbagai Sumber copyright © Najwa Salsabila RA

Wanita Itu...?

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله




بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْمنِ الرَّحيمِ

Alkisahh, Tuhan memerlukan waktu yang cukup untuk menciptakan wanita. Padahal bisa saja Allah mengatakan “Kun, Fayakun.” Jadilah, maka jadi. Tetapi Allah Maha bijaksana, memberikan pelajaran dan pengajaran kepada manusia bahwa apapun yang hendak dibuat harus tersedia waktu yang cukup dan perlu proses. Malaikat menghadap Allah dan bertanya: "Ya Allah, mengapa memerlukan waktu untuk menciptakan makhluk yang bernama wanita ini?" Allah menjawab: "Apakah kamu memperhatikan seluruh keistimewaan dan seluruh sifat yang ada pada ciptaan-Ku ini? Ciptaan ini harus memiliki 200 organ yang selalu bergerak agar bias menjalankan semua tugasnya. Ciptaan ini kelak harus mampu membuat enak segala macam makanan yang dihidangankan. Dia harus kuat mengandung anak dan sanggup melahirkan berkali-kali. Dia harus memberikan cinta yang bisa menyembuhkan sakit. Dia harus bisa melakukan segala sesuatu dengan kedua tangannya". Malaikat terkejut dan berkata: "Hanya dengan dua tangan? Ini adalah hal yang mustahil!" Allah terus melanjutkan ciptaan-Nya. Lalu kepada Malaikat , Allah berfirman: "Tunggulah sampai esok, Aku akan menyelesaikan semuanya. Tunggulah sebentar! Ciptaan ini akan segera selesai, Dia ini akan selalu dekat dengan Aku. Dia bisa menyembuhkan dirinya saat jatuh sakit. Dia bisa bekerja sepanjang hari dan malam." Malaikat mendekati wanita yang sudah tercipta dan memegangnya, lalu bertanya kepada Allah: "Tuhan, Engkau jadikan wanita ini sangat lembut!" Allah menjawab: "Ya, Sesungguhnya dia sangat lembut,tetapi Aku jadikan dia sangat kuat. Kamu tidak bisa menggambarkan dimana kekuatannya, dia mampu menanggung beban dan menahan diri untuk bersabar." Malaikat bertanya: "Apakah dia bisa berfikir?" Allah menjawab: "Tidak hanya berfikir, dia pandai mengambil hati dan pandai berbicara, dia bisa berdialog dan juga bisa berdebat." Malaikat memegang pipi wanita itu dan merasa asing, kemudian bertanya kepada Allah: "Tuhan mengapa pipinya ranum berkilau?" Allah menjawab: "Itu bukan semata ranum dan berkilau. Disitu tersimpan airmata, dan disitu terletak banyak beban berat." Malaikat bertanya: "Mengapa mengalirkan airmata?" Allah menjawab: "Airmata adalah satu-satunya cara untuk melepaskan beban. Mengalirnya airmata adalah cara untuk mengungkapkan kesedihan, ketidaksenangan, pengaduan, kekecewaan, cinta, kebencian, kerinduan, kesendirian, kebahagiaan, dan segala macam rasa yang ada dalam dirinya". Subhanallah..!! wanita adalah Maha Karya Allah yang Maha Agung. Wanita adalah karya besar Allah yang maha indah dan menawan. Wanita adalah keajaiban dunia. Lebih ajaib dari keajaiban dunia yang anda kenal. Wanita satu bentuk beribu keajaiban yang menyertainya. Semua orang tahu wanita, tetapi tidak semua orang mengerti wanita. Wanita adalah sosok yang secara lahir mempesona, tetapi beribu misteri ada dalam dirinya. Wanita memang ajaib. Dan keajaibannya terlampau banyak untuk dituliskan. Semoga bermanfaat.. Diambil dari sebuah buku '7 Keajaiban Wanita' copyright © Najwa Salsabila RA

Kau Bertanya, Bundapun menjawab

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله

=== BAB 1 Kupinang Engkau dengan Hamdalah ===




بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْمنِ الرَّحيمِ

Saat kecil kau bertanya pada Bunda "Bunda, mengapa semua orang bebas bermain berkejar-kejar, sementara aku harus belajar?" "Bunda, mengapa temanku dikelilingi mainan, sementara aku menghafalkan ayat Al-Qur'an?" "Bunda, mengapa anak yang lain boleh membaca manga, sementara aku harus mengerti banyak bahasa?" "Bunda, mengapa tak semua permintaanku dikabulkan, seringkali aku meminta namun tak diberikan?" Apa jawab Bunda? "Anakku, dengarkanlah bunda untuk saat ini, dengarkan saja bunda, suatu saat nanti bila telah sampai waktumu, kau akan tahu Anakku, tak semua mampu bunda ungkap dengan kata, namun bunda menyimpan rencana terbaik bagimu dalam dada Kelak saat kau beranjak dewasa, kau akan lari lebih cepat dari yang lainnya, terbang lebih tinggi dari yang lainnya Dunia yang akan membaca tentang ceritamu, dan engkau akan dikejar karena ilmumu, dan semua pintamu akan dikabulkan bagimu Saat telah mulai baligh engkau berucap 'aku sudah dewasa, bunda boleh berhenti bersikap terlalu khawatir, aku sudah pintar' Saat beranjak dewasa engkau berteriak, 'mengapa tak boleh aku bercinta, kau tahu aku sekarang sudah dewasa' Ketika telah bekerja kau katakan, 'aku memiliki hidupku sendiri, aku berhak menentukan jalanku sendiri' Dan bila engkau memiliki hidupmu sendiri, 'aku tak miliki banyak waktu, bila sempat aku akan menjengukmu' Anakku, perhatikan Bunda, seorang anak mungkin berubah dewasa, namun menjadi bunda berarti untuk selamanya Anakku, dengarkan, jangan tergesa-gesa bercinta memadu nikmat, bila engkau belum siap, itu alamat maksiat Engkau mungkin bisa melihat masa depanmu dengan jelas, namun mataku melihatnya dengan lebih jelas Walau engkau tidak ada luang tapi datanglah semasa engkau sempat, lagipula seluruh waktuku sedari dulu telah kugadai untukmu Bila masa tuaku tiba di sebuah waktu, aku benci merepotkan engkau, aku memahami sekarang ada Keluargamu yang harus engkau beri waktu Mungkin bunda sudah pikun untuk sekedar memanggil namamu, namun namamu akan selalu tersebut dalam shalat dan doaku, annakku saat bunda pergi suatu saat nanti, tak perlu jatuh tangismu menderai, bahagia bunda bila engkau menyembah patuh pada Allah Bila boleh meminta pada Allah bunda mohon panjangkan satu hari lagi, sehari lagi menjagamu dari maksiat dan membimbingmu dalam taat." copyright © Najwa Salsabila RA

Hidup itu Sesingkat jarak antara Azan dan Sholat

Saat kita lahir, orang tua kita mengumandangkan Adzan di telinga kita. Lalu saat meninggal kita pun disholatkan. Itu berarti hidup kita sungguhlah singkat. Sesingkat jarak antara Azan dan Sholat

Minggu, 25 Oktober 2015

Catatan Cinta Untuk Muslimah

Jika hanya kecantikan yang kau utamakan maka ia akan sirna dimakan usia…..
Jika hanya tubuh indah yang selalu kau banggakan maka ia akan tergerus dimakan masa…
Jika hanya kulit putih yang selalu kau impikan maka ia memudar seiring berjalannya waktu….
Akan tetapi jika Ketaatan, Keimanan serta Ketakwaan yang kau utamakan, InsyaAllah ia akan kekal hingga ke akhirat nanti.

Tak bisa dipungkiri ketika menjadi muslimah yang hidup dimasa yang serba “aneh” ini menjadikan ia berubah orientasi hidup, terpikat oleh pengaruh media-media yang secara tidak disadari justru mengaburkan pandangan mata untuk melihat seperti apa mestinya seorang muslimah, bagaimana seharusnya menjadi seorang muslimah. Krisis teladan, menjadikan tontonan sebagai tuntunan, mengubah paradigma serta cara pandang, melupakan hal yang hakiki tapi berusaha mengejar sesuatu yang semu. Kecantikan menjadi orientasi utama, cantik itu ketika kulitnya putih, cantik itu ketika rambut hitam berkilau, cantik itu ketika tubuhnya indah ramping dan lansing. Alhasil untuk mewujudkan itu semua berbagai cara dilakukan, mengejar salon-salon dengan harga selangit, melakukan berbagai ritual yang sebenarnya merusak kesehatannya sendiri dengan tujuan agar tubuhnya terlihat indah, membeli berbagai macam jenis kosmetik agar kulit terlihat putih serta banyak lagi hal lain yang dilakukan dengan tujuan tak lain dan tak bukan agar terlihat cantik, ayu, anggun dan indah dimata manusia.

Islam tidaklah melarang kita untuk tampil dengan baik, rapi serta indah, karena islam itu sendiri menyukai keindahan. Akan tetapi ada hal-hal penting yang juga mesti diperhatikan oleh setiap muslimah selain hanya tampilan fisik semata.

Sumber :http://www.elmina-id.com/catatan-cinta-untuk-muslimah-1/

Menikah dulu atau membahagiakan orang tua dulu ?

Menikah dulu atau membahagiakan orang tua dulu ?

Pernah ketemu orang yang bimbang dengan pilihan antara membahagiakan orang tua dulu atau menikah dulu? , sehingga tak sedikit juga yang akhirnya menunda pernikahannya dengan dalih ingin membahagiakan orang tua terlebih dahulu, atau mungkin itu anda sendiri yang merasakannya? hehe.

Bagi anda yang jadi anak pertama, ditambah dengan memiliki banyak adik sementara orang tua sendiri memiliki penghasilan yang tidak mencukupi tentu ini menjadi masalah yang serius karena orang tua dan adik-adik menjadi. Dan yang lain adalah ketika seseorang yang punya impian seperti mau mengajak orang tua umroh dulu sebelum menikah, membelikan orang tua barang mahal dulu sebelum menikah serta alasan-alasan lainnya.

Sebelum menjawab pertanyaan “menikah dulu atau membahagiakan orang tua dulu”, ada satu hal yang harus kita perhatikan dan ingat yaitu tentang membahagiakan orang tua. Ada paradigma yang mesti diluruskan tentang hal ini apalagi ketika membuat pilihan menikah dulu atau membahagiakan orang tua?, seolah-seolah setelah menikah kita tidak bisa lagi membahagiakan orang tua, seolah-olah pernikahan menjadi “pemisah” antara anak dan orang tua. Padahal berbakti kepada orang tua adalah kewajiban anak hingga akhir hayat, tidak ada alasan untuk tidak berbakti kepada orang tua walaupun sudah menikah.

Bagi laki-laki kewajiban berbakti kepada orang tua tetap diutamakan setelah menikah apalagi kepada ibunya. Karena salah satu tanggung jawab laki-laki adalah bertanggung jawab atas ibunya. Apalagi jika orang tua sudah renta dan tidak lagi bisa bekerja maka jadi kewajibannya untuk menjaga dan merawat orang tua. Sementara bagi wanita setelah menikah kewajiban utamanya yang awalnya harus patuh dan taat kepada orang tua berpindah kepada suami, jadi bagi wanita ketaatan kepada suami jauh lebih utama dibanding dengan ketaatan kepada orang tua. Nah, agar tetap bisa berbakti kepada orang tua setelah menikah, maka carilah suami yang shaleh dan taat serta memahami keutamaan dan kewajiban berbakti kepada orang tua.

Sementara bagi anda yang memiliki tanggungan seperti membantu orang tua, membiayai adik atau keluarga, tidak ada masalah tetap melanjutkan menikah, jadi sembari menikah tetap membantu orang tua tentu dengan catatan harus dibicarakan dengan pasangan dan andapun memiliki kemampuan. Namun jika belum mampu untuk menjalankan keduanya, maka menunda pernikahan untuk sementara demi prioritas membantu adik-adik dan orang tua bisa menjadi pilihan terbaik.

Sumber : http://www.elmina-id.com/menikah-dulu-atau-membahagiakan-orang-tua-dulu/

Pantaskan Dulu Dirimu Baru Pentaskan Ke Pelaminan

“Pantaskan Dulu Dirimu Baru Pentaskan Ke Pelaminan”

– Apakah masih ada laki-laki yang shaleh?
– Apakah masih ada wanita yang shaleha zaman sekarang?
– Saya ingin dapat suami atau istri yang shaleh/ha, mungkinkah?
– Kenapa saya susah banget ketemu dengan jodoh impian saya.

– Kayaknya ga ada lagi laki-laki shaleh zaman sekarang.
– Kayaknya ga ada lagi wanita shaleha hari ini.
– Wah saya susah mau menikah, modalnya ga ada.
– Ga ada uang, belum mapan.
– Dll

Sejatinya ungkapan-ungkapan diatas adalah sebuah realita kaum jomblo. Banyak diantara kita yang terlalu berfokus pada sesuatu dengan SIAPA KITA MENIKAH, kita fokus pada orangnya, pada siapanya. Tapi kita melupakan dan melalaikan tentang BAGAIMANA DIRI kita. Padahal jodoh itu adalah cerminan diri kita.

“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An-Nur:26)

Sangat jelas sekali firman Allah SWT, dalam ayat diatas, kalau yang baik-baik hanya untuk yang baik-baik, begitu juga sebaliknya.So, jika hari ini kamu susah ketemu orang yang shaleh bisa jadi kamu sendiri juga belum shaleha, dan jika kamu susah ketemu wanita shaleha bisa jadi kamu belum jadi laki-laki shaleh. Bukan orangnya yang tidak ada, yang shaleh atau shaleha itu InsyaAllah masih banyak. Tapi kitanya yang belum pantas untuk bertemu dengannya. Allah hanya akan mempertemukan kita sesuai dengan kepantasan diri kita.

Nah, tugas kita adalah bagaimana memantaskan diri, berikut ada beberapa tips untuk memantaskan diri.

1. Bercermin, Lihat diri kita dan evaluasi, coba buat daftar seperti apa calon jodoh yang kita idamkan, yang kita impikan. Tulis. Setelah tulis maka cocokkan dengan kondisi kita hari ini. Periksa amal kita, ibadah kita, akhlak kita, prilaku kita dan semuanya. Setelah itu jika ketemu kurang baik maka baikkan, jika dalam evaluasi ibadah masih kurang maka tingkatkan ibadahnya. Kalau laki-laki cek juga kantongnya, dan juga kemapanannya. Cek juga keilmuan serta pemahamannya, karena sejatinya menikah adalah menjadi ibu dan menjadi ayah yang semua itu butuh ilmu.

2. Belajar, Pemantasan diri yang paling penting juga ialah belajar, ketika menikah tentu kamu akan menjadi suami atau istri, akan menjadi ayah atau ibu dan juga akan menjadi menantu. Itu semua ada ilmunya, maka pelajarilah. Belajarlah bagaimana menjadi istri atau suami yang baik. Belajar bagaimana menjadi seorang ayah dan ibu. Belajar bisa melalui buku, bisa melalui majelis ta’lim, bisa juga melalui buku-buku yang membahas hal-hal diatas.

3. Berikhtiar, Setelah evaluasi diri, setelah Ibadahnya meningkat. Maka langkah yang selanjutnya adalah MELAMAR, hehe, actionnya. Datangi walinya dan sampaikan niat ingin menikahi putrinya. Biasanya ketika diri sudah jadi pribadi yang baik, Ketaatan dan keimanan meningkat. Maka Allah akan condongkan hati kita pada jodoh impian InsyaAllah. Dengan cara Allah yang sangat Indah.

Sederhana sekali bukan?, hanya 3 Hal. Bercermin, Belajar dan Berikhtiar. Silakan di bagi kan.

Sumber : http://www.elmina-id.com/pantaskan-dulu-dirimu-baru-pantaskan-ke-pelaminan/

2 Ciri laki-laki yang siap menikahimu…

Modus dan PHP (Pemberi Harapan Palsu) adalah hal yang tak bisa jauh dari yang namanya laki-laki, dan yang menjadi korbannyapun siapa lagi kalau bukan para wanita. Tak sedikit wanita yang pada akhirnya kecewa, menangis, galau bahkan “gegana” ( baca : gelisah galau merana ) akibat korban dari para laki-laki.

“Kelemahan wanita ada pada “kata-kata” sehingga para wanita sangat mudah terpedaya oleh gombalan serta bujuk rayu laki-laki”

Laki-laki yang tidak bertanggung jawab serta tak berani berkomitmen memanfaatkan kelemahan wanita ini untuk memperdayanya. Berbagai gombalan manis dan bujuk rayu dilakukan agar para wanita ini takhluk padanya. Dan disaat itulah para laki-laki “memanfaatkan” wanita untuk “main-main” baginya. Bermodal untaian kata-kata manis ditambah sepotong coklat ataupun seikat bunga ia berhasil merayu serta memperdaya wanita.

Tak sedikit wanita yang terpedaya oleh rayuan maut serta janji-janji imitasi para laki-laki yang tak bertanggung jawab ini sehingga dengan mudah mereka :

☆Mau diajak pacaran oleh laki-laki tersebut dengan dijanjikan akan dilamar 3 tahun lagi

☆Mengorbankan waktu dan segenap perhatiannya pada laki-laki yang bukan siapa-siapanya dengan dalih sudah kelewat cinta.

☆Mengorbankan uang bahkan menjual perhiasannya demi laki-laki yang katanya menyayanginya.

☆Rela dan ikhlas ketika dirinya menjadi pelampiasan nafsu si laki-laki apakah itu dipegang, digandeng, dipeluk dan bla..bla …bla

☆Bahkan sadisnya ada yang sampai mengorbankan kesucian dan kehormatan dirinya untuk laki-laki yang katanya mencintainya.

Wanita memang sangat mudah sekali diperdaya oleh manisnya kata dan bujuk rayu laki-laki apalagi jika sudah dijanjikan akan dinikahi, dijanjikan akan dilamar, dijanjikan akan dibawakan ini dan itu serta janji-janji palsu lainnya. Semuanya baru terasa ketika laki-laki tersebut meninggalkannya hingga yang tersisa adalah penyesalan tak berujung, hingga yang tersisa hanyalah kekecewaan semata.

Agar tidak dikecewakan, agar tidak mudah terpedaya oleh janji-janji dan manisnya kata maka ditulisan kali ini kami akan bagikan 2 ciri laki-laki yang siap menikah. Agar dengan mengetahui ciri-cirinya ini anda semua bisa memfilter mana laki-laki yang benar-benar serius dan mana yang hanya sekedar main-main.

1. Tidak banyak basa-basi lansung to the point.

Ciri utama laki-laki shaleh dan serius yang ingin menikahimu adalah tidak banyak basa-basi, ngajak pacaranlah, ngajak ketemuanlah dan ngajak ini itulah. Ia tau bagaimana semestinya menghargai dan menghormati seorang wanita. Maka ketika dia memiliki niat yang baik untuk menikahimu ia lansung menyampaikannya apakah menyampaikan secara lansung atau melalui temannya. Dia juga tidak bertele-tele dengan tujuannya apakah mengajak untuk taaruf atau mau menemui orang tua si wanita lansung.

2. Bisa meyakinkan orang tuanya dan orang tuamu

Ciri utama yang kedua adalah ia bisa meyakinkan orang tuanya sendiri dan juga orang tuamu (calon mertuanya). Bisa meyakinkan orang tuanya sendiri adalah parameter utama kesiapannya untuk menikah atau tidak karena yang lebih mengetahui dan mengerti tentang anaknya tentu adalah orang tuanya apakah itu terkait kesiapan mental, finansial serta persiapan-persiapan lainnya.

Sementara yang kedua adalah laki-laki tersebut meyakinkan calon mertuanya. Ini penting karena sejatinya pernikahan adalah pindahnya hak dan kewajiban terhadap anak perempuannya kepada laki-laki yang akan menjadi calon suaminya kelak. Orang tua yang bertanggung jawab tentu tidak akan main-main tentang calon suami anaknya, ia akan melakukan banyak hal untuk memastikan apakah laki-laki tersebut layak menjadi suami anaknya atau tidak.

Itulah 2 ciri laki-laki yang siap menikahimu, sebenarnya masih ada ciri-ciri lain yang bisa dijadikan pendukung selain ciri-ciri diatas. InsyaAllah dilain waktu

Sumber:http://www.elmina-id.com/2-ciri-laki-laki-yang-siap-menikahimu/

Jodohmu Dekat, Karena Dia Cerminan Dirimu

Entah berapa banyak orang yang bingung, pusing, galau stress hanya karena gara-gara jodoh. Lalu apa yang dilakukan?

♡Punya “kecengan” selalu membayangkan dan memikirkan seseorang agar jadi pendamping hidupnya suatu saat nanti (tanpa seseorang itu tau), berharap dan berdoa dalam diam, eh tiba-tiba si dia malah duluan sama yang lain akhirnya kecewa, putus pengharapan.

♡Pacaran, alasannya buat nge-tag jodohnya, segala rupa komitmen dibuat mulai dari akan menikah 3 atau 5 tahun nanti, berjanji akan selalu setia, sampai panggilan -panggilan layaknya suami istri seperti “papa-mama”, “ayah-bunda” sampai yang islami “abi-ummi”. Parahnya ada juga yang sudah mengikat komitmen dengan menyerahkan kehormatannya. Apakah semua berujung di pelaminan?, ternyata tidak, tak sedikit yang kecewa, penyesalan, frustasi dan depresi.

♡TTM-an (Teman Tapi Mesra), HTS-an (Hubungan Tanpa Status), Pacaran islami berkedok taaruf ini biasa terjadi dikalangan orang-orang yang katanya aktvis dakwah, saling mengingatkan tahajud, saling mengirim kado alquran ataupun buku-buku Islami. Dan banyak lagi aktivtas-aktivtas lain yang katanya bukan pacaran tapi isinya?, ya sama aja dengan pacaran

♡Galau, susah move on, apalgi bagi yang hatinya sudah terpaut dengan seseorang, namun sayang hanya bertepuk sebelah tangan, alhasil akhirnya adalah terkubur dalam kegalauan yang berkepanjangan.

Ya, itulah sebagian yang dirasakan dan dilakukan, intinya adalah mereka yang bingung akan jodohnya terlalu fokus pada orangnya, pada siapanya, padahal semestinya adalah fokus pada diri sendiri dan bagaimana bertemu dengan jodoh kita. Apakah dengan cara yang Allah ridhoi atau malah dengan jalan maksiat.

Padahal tak perlu jauh-jauh mikirin jodoh, tak perlu pusing-pusing mikirin tentang jodoh kita karena sejatinya jodoh adalah cerminan diri. Jika diri kita baik, maka baik jugalah jodoh kita namun sebaliknya jika pribadi kita tidak baik tentu Allah akan pertemukan juga dengan yang pribadinya tidak baik sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nur ayat 26 :

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).

So, mulai saat ini fokuslah memperbaiki diri, memantaskan diri. Coba evaluasi dan tanya diri kita sudah pantaskah kita menjadi seorang ayah, sudah layakkah kita menjadi seorang ibu. Karena pernikahan tidak hanya antara kamu dan dia, tapi juga antara kamu dan anakmu dengan anaknya kelak, pada level ini modal cinta dan sayang saja tidak cukup. Butuh ilmu, butuh kesadaran serta kesabaran dalam mendidik anak dan menjadikannya generasi yang shaleh dan shaleha, karena itulah sejatinya pernikahan, melanjutkan keturunan untuk melahirkan generasi shaleh dan shalehah.

Sumber:http://www.elmina-id.com/jodohmu-dekat-karena-dia-cerminan-dirimu/

6 Tips Persiapan Sebelum Menikah Bagi Muslimah

Pernikahan merupakan hal sakral yang baiknya hanya dilakukan sekali seumur hidup. Beberapa hal perlu dipersiapkan sedini mungkin sebelum menginjak gerbang pernikahan. Sebagai muslimah yang akan menikah tentunya kita memerlukan persiapan sebelum menikah bagi muslimah. Artikel persiapan sebelum menikah bagi muslimah akan membantu kita untuk mengenal diri kita lebih jauh untuk mempersiapkan diri sebagai seorang muslimah yang akan menikah.

Islam telah memerintahkan kepada hambanya untuk melengkapi separuh dari agamanya dengan menikah. Menikah adalah bentuk konsistensi seumur hidup yang juga merupakan ibadah. Dalam menjalankan ibadah, seorang hamba dituntut untuk menyanggupinya dengan sesuatu yang tidak boleh sembarangan. Diperlukan persiapan dan kesiapan diri yang baik untuk melaksanakan pernikahan.

Sejatinya, Allah telah menciptakan setiap yang diciptakannya dengan berpasang-pasangan. Begitupun dengan kita, para muslimah. Sebelum melangsungkan pernikahan kita perlu mempersiapkan beberapa hal dari diri dan lingkungan kita. Berikut akan dipaparkan beberapa persiapan yang akan membantu kita untuk lebih sigap mempersiapkan diri sebelum menikah.

Persiapan Spiritual

Islam telah menjadikan pernikahan sebagai suatu gerbang untuk mempertemukan seorang muslim dan seorang muslimah dan menyatukannya dalam satu ikatan yang halal dan diridhoi. Sebagai muslimah, tentunya kita mengharapkan seseorang yang kelak menjadi imam kita adalah seseorang yang baik dan shalih. Pada dasarnya, Allah telah menciptakan segala sesuatu dan memasangkannya dengan sesuatu yang sama pantasnya, seperti dalam dalil dikatakan:

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik….” (QS An-Nuur: 26).

Jika kita ingin memiliki suami yang baik dan shalih, tentunya kita pun harus berupaya mengubah diri untuk menjadi baik dan shalihah.

Persiapan Konsepsional

Menikah berarti beribadah, menikah berarti kita akan mewujudkan ibadah yang lebih berkualitas dan lebih baik di hadapan Allah. Menikah mengharuskan kita untuk mampu membentuk generasi baru yang taat beragama. Banyaklah membaca buku dan mempelajari hal-hal agama yang belum kita ketahui. Terapkan banyak ibadah sunnah dan biasakanlah untuk menjalaninya agar saat menikah nanti kita mampu menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kita kelak.

Persiapan Kepribadian

Dengan menikah, berarti kita tidak lagi hidup sendirian. Akan ada seorang laki-laki yang menuntun kita dalam menjalani hidup sesuai dengan syariah keislaman. Belajarlah untuk terbuka dan menerima perbedaan dari kepribadian yang dibawa oleh suami kita kelak, dan teruslah untuk mencoba mengenalnya lebih jauh. Kepribadian diri yang baik tentunya akan rela menerima hal-hal baru dalam hidup yang dalam hal ini dikatakan sebagai penerimaan diri yang baik untuk kepribadian suami kita kelak yang tentunya tidak melulu memiliki banyak persamaan.

Persiapan Fisik

Menikah berarti kita mencetak generasi baru yang akan meneruskan perjuangan umat. Sebelum menikah, ada baiknya kita memeriksakan terlebih dahulu kesiapan fisik kita dalam menjalankan fungsi nantinya sebagai istri yang mampu menciptakan generasi baru bersama suami kita. Permasalahan reproduksi tentunya menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan kesiapan fisik sebelum menikah bagi seorang muslimah. Dianjurkan bagi kita untuk melakukan pengobatan jika terdapat permasalahan dari hal tersebut.

Persiapan Material

Saat menjalankan pernikahan, muslimah dituntut untuk mampu mengikutsertakan diri dalam soal pengurusan material. Kewajiban mencari nafkah adalah hal yang diwajibkan bagi suami, dan sebagai seorang istri, muslimah harus mampu melibatkan diri menjadi pengelola keuangan dari nafkah yang dihasilkan suaminya. Di suatu waktu, muslimah juga dapat membantu suaminya untuk mencari nafkah jika memang diperlukan. Banyak-banyaklah menggali ilmu tentang wirausaha dan biasakan diri sedini mungkin untuk dapat berhemat dan cerdas mendahulukan hal-hal yang menjadi prioritas hidup dalam membelanjakan uang.

Persiapan Sosial

Setelah menikah, maka terjadilah proses pembauran status sosial dari dua keluarga. Menikahkan seorang muslim dan muslimah berarti juga menyatukan dua keluarga yang berbeda dalam satu ikatan resmi dalam gerbang pernikahan. Setelah menikah, status sosial kita pun akan berubah menjadi istri dari seseorang, bukan lagi menjadi muslimah yang lajang. Sebagai seorang istri yang taat kepada suami, kita harus membiasakan diri untuk melibatkan diri pada aktivitas-aktivitas baru yang melibatkan suami kita dan keluarganya juga keluarga kita.

Sumber terkait: Persiapan Pranikah Bagi Muslimah

5 Ciri laki-laki shaleh yang “JANGAN” di tolak jika dia melamarmu.

Setiap muslimah tentu mendambakan laki-laki yang shaleh lagi taat, taat ibadahnya, bagus akhlaknya serta indah tutur katanya, pandangan mata yang menyejukkan, setiap untaian katanya yang baik lagi berisi nasihat-nasihat yang indah. Memiliki kepedulian yang tinggi serta perhatian, setiap wanita tentu memimpikan bertemu dengan laki-laki seperti ini sebagai pendamping hidupnya. Sebagai calon ayah bagi anak-anaknya, sebagai calon imam yang akan memimpin dan membimbingnya sampai ke syurga kelak.

Kebingungan yang sering muncul bagi setiap muslimah adalah bagaimana cara mendeteksi atau melihat laki-laki tersebut baik atau tidak, bagaimana mengenali ciri-cirinya. Banyak yang kelihatannya shaleh namun setelah menikah sifat aslinya menunjukkan jauh dari keshaleh-annya, banyak yang tampak diluar baik namun ketika setelah menikah terlihat sangat terbalik sekali dengan sifat awal yang dikenal, penyesalan di akhir tentu hal yang tidak diinginkan oleh semua wanita, tidak mau kalau pernikahan yang dia dambakan adalah sebuah kebahagiaan namun berujung pada penyesalan karena mendapatkan laki-laki yang jauh dari harapannya.

Berikut kami akan bagikan 5 ciri laki-laki shaleh yang in sya Allah baik, taat serta cocok dihati.

1. Baik hubungannya dengan Allah SWT

Ciri pertamanya adalah memiliki hubungan yang baik dengan Allah SWT, bisa terlihat dari ibadahnya kepada Allah, shalat tepat waktu, mengerjakan amalan-amalan sunnah, ingin selalu dekat dengan Allah bisa dilihat dari kualitas dan kuantitasnya dalam berinteraksi dengan Al-quran. Selalu menjaga diri dari perbuatan-perbuatan tidak baik seperti menundukkan pandangannya pada wanita, menjaga pergaulannya dengan wanita, menjaga harta dan memastikan setiap harta yang dia nikmati adalah harta yang halal, didapat dari sumber yang halal serta cara yang halal pula.

2. Baik hubungannya dengan orang tuanya khususnya ibu

Ciri kedua yang dimiliki laki-laki shaleh adalah memiliki hubungan baik dengan ibunya, selalu taat dan patuh pada ibunya, selalu berbakti pada ibunya, memiliki kedekatan khusus dengan ibunya.

3. Baik dan perhatian pada anak-anak

Ciri yang ketiga adalah memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak kecil, sensitive ketika melihat anak-anak dan secara refleks ingin bermain dengan anak-anak yang dilihatnya, menggendong anak-anak yang dilihatnya. Rasa ini muncul tanpa disengaja, tapi memang sudah ada dalam dirinya. Ini sangat penting karena mencari suami adalah mencari calon ayah bagi anak-anakmu, maka pastikanlah ia orang yang memiliki kepedulian terhadap anak kecil, sebagaimana Rasulullah SAW yang berhenti dan bahkan turun dari untanya ketika melihat anak kecil.

4. Baik hubungan sosial dan kemasyarakatannya

Berumah tangga adalah proses yang komplit, mempertemukan dua insan yang berbeda, mempertemukan dua keluarga yang berbeda dan juga mempertemukan dengan kehidupan serta lingkungan yang baru. Hidup bertetangga adalah salah satu hal yang akan dijalani oleh setiap keluarga. Maka kemampuan menjalin hubungan sosial kemasyakaratan adalah hal penting yang mesti dimiliki oleh sang suami sebagai kepala rumah tangga, bisa membaur dengan lingkungan sekitar, turut dan ikut serta kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di sekitarnya seperti kerja bakti, pengajian, saling menolong dan membantu dalam suka duka.

5. Baik hubungannya dengan uang

Uang, ia memang bukanlah segala-galanya, akan tetapi untuk mendapatkan segala-galanya butuh yang namanya uang. Tak sedikit rumah tangga yang bubar, hancur berantakan berujung pada perceraian hanya gara-gara uang, apakah karena uang yang sedikit , suami yang tidak bisa mencari uang, atau mungkin kehidupan yang terlalu boros tidak seimbang antara pengeluaran dan pemasukan sehingga menyebabkan berhutang sana-sini.

Kemampuan berhubungan baik dengan uang adalah kemampuan wajib yang mesti dimiliki seorang suami, mampu mencarinya dengan cara dan sumber yang halal, serta mampu juga mengatur pengeluaran, pemasukan serta pengelolaan investasi untuk masa depan. Baik hubungannya dengan uang bukan berarti ia kaya raya dan memiliki banyak uang, akan tetapi ia mampu menggunakan uang, menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran, mengatur emosi untuk memilih antara suatu kebutuhan dengan yang hanya keinginan.

Ya, kurang lebih itulah 5 ciri laki-laki shaleh yang jika ia datang melamarmu jangan kamu tolak, tips lain agar mudah bertemu dengannya maka pantaskan jugalah diri seperti apa ciri-cirinya, karena jodoh adalah cerminan dirimu. Mungkin muncul lagi pertanyaan dari kaum muslimah, bagaimana cara mengetahui laki-laki yang memiliki 5 ciri diatas?, In syaa Allah akan kita bahas dalam waktu dekat.

Sumber foto : ngaturjiwo.blogspot.com

Ketika jodoh tak kunjung bertemu…

“Mengapa”, mungkin adalah sebuah kata mengawali pertanyaan bagi sahabat, teman dan saudara-saudara yang masih sendiri. Mengapa saya belum ketemu dengan jodoh saya?, mengapa lama sekali saya berjodohnya?, mengapa teman-teman semua sudah menikah semua?, mengapa saya masih sendiri? dan pertanyaan-pertanyaan mengapa lainnya.

Menjadi kegalauan tersendiri ketika diri masih sendiri, jodoh tak kunjung bertemu, makin hari usia kian menua. Apakah disaat ini harus larut dalam galau berkepanjangan yang tak berujung?, kami rasa semestinya tentu tidak begitu. Seperti yang sering kami sampaikan di awal-awal dalam tulisan sejenis, kalau jodoh adalah ujian. Jodoh cepat itu ujian, jodoh lama juga ujian bahkan ketika Allah tidak pertemukan sama sekali dengan jodohnya di dunia juga ujian, jadi intinya sama?, iya, sama-sama ujian. Ujiannya sama mungkin rasanya yang berbeda.

Cara terbaik menghadapi ujian tentu dengan menerimanya dengan ikhlas, lapang dada dan penuh pasrah diri pada Allah SWT, yakin kalau apapun yang Allah berikan adalah yang terbaik bagi kita. Pada kesempatan kali ini kami akan bagikan hal apa saja yang teman-teman bisa lakukan ketika menghadapi kesendirian.

1. Fokus berbakti dan bahagiakan orang tua.

Membahagiakan orang tua disaat masih sendiri adalah jalan terbaik untuk mengusir kegalauan. Banyak orang yang merasa sepi ketika sendiri sehingga tak sedikit juga yang akhirnya memilih jalan pacaran dan menghabiskan hari-harinya bersama sang pacar. Satu hal yang sangat disayangkan adalah ia lupa, kalau ada orang yang jauh lebih utama untuk dibersamai yaitu orang tua, ayah atau ibu atau mungkin juga kakak dan adik.

Setelah menikah nanti apalagi bagi yang wanita tentu tidak akan bisa sebebas ketika masih sendiri untuk bersama orang tua, maka manfaatkanlah kesempatan itu, jangan sia-siakan. Bahagiakan orang tuamu, bekerja dan berkaryalah untuk membahagiakan mereka.

2. Belajar ilmu rumah tangga

“Apa doa agar jodoh datang cepat?”
“Apa amalan agar jodoh cepat datang?”
“Apa tips agar jodoh datang cepat?”

Itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering masuk ke kami, pertanyaan populer dari mereka yang galau akan kesendiriannya. Kenapa kami membahas pertanyaan itu disini?, karena ternyata mereka-mereka yang sendiri malah lebih sibuk memikirkan cara agar jodohnya cepat datang ketimbang mempersiapkan ilmu disaat jodoh tersebut datang salah satunya adalah belajar, belajar ilmu-ilmu pra-nikah, belajar ilmu tentang pernikahan, tentang rumah tangga, tentang mendidik dan merawat anak. Manfaatkan waktu yang ada saat ini untuk belajar dan mempelajari ilmu tersebut, karena bisa jadi Allah sedang memberi kamu waktu untuk belajar dan mempersiapkan diri lebih maksimal.

3. Banyaklah memberi

Dan yang ketika adalah banyak memberi, banyak berbagi dan minta didoakan kepada setiap orang yang kita beri. Banyak-banyak sedekah, sedekah waktu, sedekah uang, sedekah ilmu dan banyak lagi hal-hal lain yang kita miliki dan itu bisa diberikan.

Sumber : http://www.elmina-id.com/ketika-jodoh-tak-kunjung-bertemu/

Inilah 3 hal kecil yang membuat suami makin mencintaimu…

“Ketahuilah, sesungguhnya bagi kamu terhadap istri-istri kamu ada kewajiban dan bagi istri-istri kamu terhadap kamu ada pula kewajiban (HR Ashhabus Sunnah dishahihkan oleh At-Tirmidzi)

Mawaddah atau cinta yang selalu bergelora adalah hal yang menjadi impian setiap pasangan, cinta yang selalu tumbuh dari masa ke masa, dari waktu ke waktu. Semakin bertambahnya usia pernikahan semakin bertambah juga rasa cinta adalah harapan setiap pasangan, suami ingin makin dicintai oleh istrinya begitu juga sebaliknya istri ingin lebih dicintai oleh suami.

Mawaddah atau cinta yang selalu menggelora tidak mudah memang untuk diraih karena yang sering terjadi pada kenyataannya adalah sebaliknya. Semakin bertambah usia pernikahan, maka semakin meningkat juga kejenuhan terhadap pasangan, rasa bosan terhadap pasangan yang mana hal-hal ini tidak jarang yang berujung pada pertengkaran, saling menyalahkan dan saling merasa benar sehingga pada tingkatan tertentu akan menyebabkan perceraian, suatu hal yang halal namun sangat tidak di sukai oleh Allah SWT.

Mawaddah atau cinta yang selalu menggelora bisa ditumbuhkan, bisa dihadirkan sehingga hal ini akan selalu mewarnai setiap pernikahan menjadi rumah tangga bahagia dunia akhirat. Pada tulisan kali ini kita akan belajar bersama tentang 3 hal yang bila di lakukan in syaa Allah akan membuat pasangan kita makin mencintai kita, yang mana tulisan kali ini konteksnya adalah untuk para istri agar makin dicinta oleh suaminya. Bagaimana, anda mau makin dicintai oleh suami ?, jika belum menikah ini adalah ilmu berharga yang mesti anda pelajari dan pahami.

1. Menerima dengan penuh ketulusan dan keikhlasan

Ketika sudah terucap kata “sah” oleh para saksi dalam prosesi akad nikah, maka laki-laki yang awalnya bukan siapa-siapa itu telah menjadi suamimu, ia telah resmi menjadi imammu. Semenjak itu pulalah berlaku kewajibanmu terhadap suami untuk selalu taat dan patuh. Semenjak saat itu jugalah anda mesti menerimanya baik kelebihan yang dimilikinya maupun kekurangan yang dimilikinya. Bersyukur atas kelebihan yang dimilikinya dan menerima dengan sabar atas ketidaksempurnaannya, karena sejatinya pernikahan adalah saling menyempurnakan, karena hakikatnya pernikahan adalah saling bersabar dan mengingatkan atas segala ketidakmampuan.

Sikap menerima dengan tulus ikhlas adalah pondasi terbaik untuk tumbuhnya cinta, karena kebanyakan perselisihan dirumah tangga terjadi karena tidak adanya sikap saling menerima. Sikap saling menuntut, saling merasa benar dan menyalahkan adalah penyebab utama kerapuhan sebuah rumah tangga.

2. Memperhatikan hal-hal kecil

Pernah mendengar hukum Law of few (Hukum tentang yang sedikit) ?. Istilah ini dipopulerkan oleh Malcolm gladwell dalam bukunya Tipping point . Dalam buku ini ia menjelaskan bagaimana hal-hal kecil yang berhasil membuat perubahan besar. Hal ini berlaku dalam banyak konteks mulai dari bagaimana virus penyakit menyebar, bagaimana suatu karya berhasil dan sukses di masyarakat tentu juga bisa diimplementasikan dalam konteks percintaan rumah tangga. Karena bisa jadi cinta dalam rumah tangga itu tumbuh, bersemi dan mekar kembali layaknya bunga-bunga ditaman karena hal-hal kecil dan sederhana.

Menyambut suami yang pulang beraktivitas dengan pakaian terbaik, senyum terbaik, penampilan terbaik adalah salah satu contohnya. Menyiapkan minumnya, mendengarkan keluh kesahnya, memberikan pujian tulus dan ikhlas, ucapan terimakasih, atau mungkin hanya sekedar “emot” bertanda “love” di aplikasi pesan smartphone anda akan sangat berpengaruh dalam menumbuhkan cinta. So, mulai saat ini perhatikanlah hal-hal kecil yang mungkin karena hal kecil tersebut cintamu makin bersemi.

3. Mengakui dan menghargai pasangan

Kalau wanita ingin diperhatikan dan didengarkan maka laki-laki ingin dihargai, diakui dan dianggap keberadaannya. Banyak kesalahan komunikasi yang terjadi antara laki-laki dan wanita adalah ketika wanita memperlakukan laki-laki sebagaimana ia (wanita) ingin diperlakukan. Contoh sederhana ketika laki-laki (suami) menghadapi masalah, wanita hadir dengan niat baik dan ingin menunjukkan perhatiannya, ia menanyakan banyak hal, menawarkan bantuan dan solusi sambil terus bicara tanpa henti. Apakah hal ini akan menjadi solusi ? ternyata tidak, karena laki-laki tidak menyukai hal ini. Hal baik dan tanda perhatian menurut wanita belum tentu adalah hal baik menurut laki-laki. Laki ketika ada masalah cenderung diam, menyelesaikannya sendiri dan memberi tahu pasangannya ketika permasalahan tersebut telah selesai.

Untuk membangun rumah tangga yang bahagia tentu dibutuhkan bekal, salah satunya adalah 3 hal diatas, in syaa Allah akan sangat bermanfaat dan akan memberikan dampak yang bagus untuk rumah tanggamu bagi yang sudah menikah. Dan bagi anda yang masih sendiri tentu hal ini akan menjadi bekal berharga dalam menjalani rumah tanggamu kelak.

Sumber : http://www.elmina-id.com/inilah-3-hal-kecil-yang-membuat-suami-makin-mencintaimu/

Beginilah semestinya dalam menerima atau menolak pinangan…

Salah satu tugas dari Ayah adalah mencarikan jodoh terbaik dan menikahkan dengan anaknya, ketika datang pinangan dari laki-laki biasanya sang ayah memperhatikan agama calon menantunya, melihat nasab keluarganya, melakukan penjajakan atas sikap dan karakter si calon tersebut dan meminta izin dan pendapat anaknya dari calon yang datang idealnya begitu. Namun hari ini kondisinya terbalik, si anak perempuan yang mencari calonnya, mengenali calonnya, mengenalkan dan minta pertimbangan pada orang tua, bahkan tak sedikit juga yang memaksakan pilihannya sendiri kepada orang tuanya dengan dalih sudah cinta.

Lalu, semestinya apa saja yang harus menjadi pertimbangan dalam menerima atau menolak lamaran (pinangan) ?

1. Agamanya

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi Rasulullah bersabda:

“Jika datang kepada kalian (Wahai calon mertua) orang yang kalian sukai (ketaatan) agamanya dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia dengan putrimu. Sebab jika kamu tidak melakukannya akan lahir fitnah (bencana) dan akan berkembang kehancuran dimuka bumi.”

Kemudian ada yang bertanya :

“Wahai Rasulullah, bagaimana jika pemuda itu cacat atau kekurangan?”

Maka Rasulullah menjawab hingga mengulanginya sampai 3 kali :

“Jika datang kepada kalian orang yang bagus agamanya dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia (dengan putrimu)!”

Jelas disini bagaimana Rasulullah mengutamakan agama dibanding hal lainnya seperti harta, keturunan dan ketampanan. Bagi para muslimah bisa mengkomunikasikan hal ini kepada orang tuanya agar lebih memilih pertimbangan agama diatas pertimbangan yang lainnya. Ini dilakukan jika orang tua masih memiliki persepsi bibit, bobot dan bebet dalam memilih pasangannya.

2. Mempertimbangkan kecocokan bagi si anak itu sendiri.

Nah kalau lamaran itu datang kepada orang tua maka orang tuanya yang minta izin pada anak, namun jika lamaran itu datang kepada sang anak lansung misalnya dalam bentuk proses taaruf, maka disinilah si anak yang mempertimbangkannya. Bagi si anak sendiri semestinya tetap menjadikan agama sebagai patokan utama akan tetapi juga boleh melihat pertimbangan-pertimbangan lain seperti ekonomi, ekonomi disini maksudnya bukan melihat seberapa banyak hartanya namun seberapa besar dia bisa bertanggung jawab dalam menyiapkan nafkah untuk istri dan anaknya kelak.

Memilih menolak dengan berbagai alasan seperti tidak cocok dan lain sebagainya boleh-boleh saja namun yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu “pilih-pilih” apalagi seperti tidak ada kesamaan, beda persepsi, beda warna kesukaan, beda makanan kesukaan dan hal-hal lain yang sebenarnya tidak prinsip.

Sementara dalam mengenali bagaimana jodoh terbaik dan laki-laki terbaik yang mesti diterima sebagai calon suami. Ada baiknya sahabat semua juga membaca tulisan “5 Ciri laki-laki shaleh yang jangan ditolak jika melamarmu”

Sumber : http://www.elmina-id.com/beginilah-semestinya-dalam-menerima-atau-menolak-pinangan/

Allah “membocorkan” rahasia tentang jodohmu dalam Al-quran…

Jika suatu ketika seseorang atau mungkin kamu ditanya tentang jodohmu maka akan muncul beragam jawaban. Jika belum punya tambatan hati sama sekali biasanya jawabannya ingin jodoh yang serba sempurna contoh : maunya jodoh yang shaleh, tampan, mapan, hafalan Al-quran sekian juz, ibadah hariannya bagus, dari keturunan yang baik-baik yang pada intinya ketika masih kosong hati dan pikiran dari keterikatan hati dengan seseorang pada umumnya akan membuat pilihan target jodoh impian yang serba sempurna.

Tapi jika sudah punya tambatan hati atau mungkin pacar, maka jawabannya beda lagi. Jika ditanya tentang jodohnya jawaban akan mengarah pada ciri-ciri pasangannya (pacarnya). Tak peduli lagi tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh “pacarnya” yang jelas maunya sama si dia.

Jawabannya akan berbeda lagi jika kita tanyakan kepada orang yang pernah gagal dalam pacaran, gagal menuju pernikahan mungkin pacarnya menikah duluan dengan orang lain atau putus. Biasanya kalau yang ini jawabannya agak rada pesimis, “semua laki-laki itu sama saja”, “saya tidak percaya lagi dengan laki-laki”, “saya sakit hati dengan laki-laki”, “untuk saat ini tidak mikirin jodoh dulu”, “Trauma nanti takut gagal lagi”.

Tapi jika usia sudah mulai lanjut, teman-teman sudah punya momongan, keluarga dan saudara sudah mulai bertanya “kapan menikah”, maka jawabannya tentang jodoh menjadi lebih simple. “Yang penting islam, shaleh, taat dan mampu membiayai keluarga”.

Ya, kurang lebih begitulah jawaban umum jika ditanya tentang jodoh ke beberapa orang, masing-masing orang tentu punya persepsi dan defenisi sendiri tentang jodohnya. Ada yang optimis dengan jodohnya, ada yang subjektiv dalam memberikan penilaian , ada yang pesimis dan ada juga yang sangat sederhana dan simple. Semua tentu bergantung pada pengalaman masa lalu, kondisi saat ini dan tentang bagaimana pengetahuannya terhadap jodoh.

Banyak orang yang galau tentang jodohnya, tak sedikit yang khawatir salah pilih atau malah tidak ada yang memilih sehingga memilih jalan maksiat pacaran sebagai ikhtiar untuk mendapatkan jodohnya. Yang pacaranpun jangankan mendapat solusi yang ada malah menambah masalah sehingga memandang pesimis perkara perjodohan. Di lain pihak ada juga yang semakin hari semakin gelisah karena Allah belum pertemukan ia dengan jodohnya sementara usia makin hari makin bertambah.

Kenapa banyak yang gelisah dan galau ketika berbicara jodoh ?, karena kebanyakan diantara kita memaksakan definisi dan persepsi pribadi kita tentang jodoh, mengikuti “ego” yang bahkan sudah bercampur dengan nafsu syahwat dalam menentukan jodoh kita. Jodoh memang misteri, tidak ada yang tau tentang siapa jodoh kita, namun kabar baiknya Allah sudah kasih sedikit bocoran tentang jodoh kita yang mana jika hal ini kita jadikan sebagai acuan tentu akan menjadi solusi utama kegalauan dan kegelisahan kita.

Allah membocorkan Rahasia tentang jodoh didalam surat An-nur Ayat 26 :

“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An-Nur:26)

Di ayat diatas Allah jelaskan laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik begitu juga sebaliknya. Disini kita mendapatkan sebuah “clue” kalau jodoh itu adalah cerminan diri kita, ia sebagaimana diri kita. Jika kita shaleh, taat, suka membaca Al-quran, baik akhlak dan prilakunya In syaa Allah, Allah akan pertemukan juga dengan orang yang seperti itu.

Setelah mengetahui ini, tentu kita sama-sama memahami, meyakini dan tentu juga mengamalkannya. Diharapkan setelah mengetahui hal ini bisa mengubah persepsi kita dalam memahami jodoh, yang padamulanya mungkin fokus “pada siapa” jodohnya menjadi fokus “bagaimana pribadi saya” agar mendapatkan jodoh sesuai impian dan harapan saya.

Sumber : http://www.elmina-id.com/allah-membocorkan-rahasia-tentang-jodohmu-dalam-al-quran/

Ya Allah, Seandainya Aku Menikah Dengannya…

Mungkin diantara anda semua pernah mendengar atau menonton video seorang wanita yang datang ke pernikahan mantan pacarnya, lalu di tempat resepsi pernikahan sang mantan wanita itu tak sanggup menahan diri hingga akhirnya berpelukan dengan mantan pacarnya yang sudah menjadi suami orang lain. Menurut berita yang beredar laki-laki dan wanita tersebut sudah menjalani hubungan pacaran selama 7 tahun, dan kisah cintanya berakhir dengan tragis bertemu di pelaminan hanya sebagai tamu bukan sebagai mempelai.

Di kisah lain, dunia sosial media kita juga pernah dihebohkan dengan banyak beredar foto-foto karangan bunga dari seseorang yang dikirim ke pernikahan mantan pacarnya. Kita tidak akan terlalu banyak membahas tentang berita-berita diatas akan tetapi kita akan membahas sesuatu yang lazim terjadi di dunia percintaan muda-mudi khususnya yang mengambil jalur pacaran yaitu ketika mencintai tapi tak bisa memiliki.

Kelihatannya ini memang sesuatu yang sepele, tapi pada dasarnya ini adalah masalah yang cukup serius, karena tak sedikit anak-anak muda ketika gagal menikah dengan orang yang dicintainya berdampak buruk kepada pribadinya seperti gelisah, galau, risau, sakit hati, dendam, datang kedukun, putus asa, stress berat, bahkan pada kasus lain ada yang sampai bunuh diri. Memang begitulah cinta, terkadang ia bisa membuat orang tersenyum bahagia namun disaat lain cinta juga bisa membuat orang lain menderita sepanjang usia. Memang benar begitukah cinta?.

Maka ditulisan Indahnya Menikah Tanpa Pacaran kami mewanti-wanti agar menjauhi dan meninggalkan aktivitas pacaran. Apapun alasannya aktivitas pacaran itu mendekatkan setiap pelakunya kepada perzinaan, sementara dalam Al-quran Allah sudah menegaskan “Jangan dekati zina” . Sesuatu yang Allah larang sudah tentu memiliki dampak buruk bagi pelakunya, salah satu dampak buruk pacaran adalah bisa menimbulkan “penyakit kejiwaan” pada seseorang jika apa yang menjadi impian dari cintanya tidak tercapai.

Pacaran 5 tahun, 6 tahun atau bahkan sampai 7 tahun dan lebih. Banyak hal sudah dilakukan, ikrar cinta sejati sudah diucapkan, panggilanpun sudah ayah-bunda, mama-papa tapi apakah ini menjamin kalau yang menjadi pacar anda hari ini akan menjadi jodoh anda suatu saat kelak?. Tidak ada jaminan kalau yang menjadi pacar kita hari ini akan menjadi pasangan hidup kita.

Jodoh adalah mutlak ketentuan Allah SWT, Allah jauh lebih tau mana yang terbaik untuk kita , terbaik untuk didunia dan juga di akhirat. Satu hal penting yang mesti kita ingat adalah jodoh cerminan diri, jika diri kita baik maka In syaa Allah jodoh kitapun akan baik begitu juga sebaliknya jika kepribadian kita buruk begitu jugalah jodoh kita. Maka semestinya ikhtiar yang harus kita lakukan adalah memantaskan diri dan terus memperbaiki diri dari masa ke masa dari waktu ke waktu.

Siap menerima apapun ketentuan dari Allah untuk kita adalah salah satu parameter kesiapan seseorang untuk menikah. Siap menerima jika kita menikah dengan orang yang kita cintai, dengan orang yang tidak kita cintai atau dengan siapapun. So, lagi-lagi kuncinya jangan ada rasa dan cinta yang berlebihan dan mendalam sebelum ada akad nikah yang menghalalkan.

Ya, Allah seandainya aku menikah dengannya, Mungkin ada diantara anda apakah itu saudara, sahabat, teman atau mungkin anda sendiri yang sedang patah hati, catatlah nasihat cinta dari kami ini “Cinta sejati itu tidak akan membuatmu sakit hati, jika membuatmu sakit hati maka bisa jadi itu hanya nafsu yang mengatasnamakan cinta sejati”.

Sumber : http://www.elmina-id.com/ya-allah-seandainya-aku-menikah-dengannya/

Benarkah anda mencintai anak-anak anda ?

Mungkin suatu pemandangan yang sangat menyedihkan ketika melihat seorang ibu yang membentak-bentak anaknya, menjewer telinga anaknya hingga menangis meraung-raung. Di kondisi lain mungkin juga kita sering melihat seorang ayah yang dengan mudah mencabut ikat pinggangnya dan memukuli anaknya. Di tempat lain mungkin ada yang lebih miris dan menyedihkan ketika ada orang tua yang menyiksa anaknya hingga meninggal dunia.

Kekerasan pada anak memang salah satu masalah besar dinegeri ini, meskipun sudah banyak asosiasi atau LSM yang mengatasnamakan pejuang dan pelingdung anak ternyata tidak mengurangi terjadinya kekerasan terhadap anak-anak dibawah usia. Selain kekerasan fisik yang juga kerap terjadi adalah pemaksaan anak dibawah umur untuk bekerja apakah itu sebagai pemulung, pengamen, kuli panggul dan pekerjaan-pekerjaan berat lainnya.

Selain kekerasan fisik juga sering terjadi kekerasan psikis terhadap anak, ketika orang tua mengekang anaknya dengan peraturan yang serba berlebihan, ketika orang tua memaksakan kehendaknya kepada anaknya, ketika orang tua menutup pintu diskusi dan komunikasi terhadap anaknya juga merupakan suatu hal yang sangat berbahaya bagi masa kini maupun masa depan si anak.

Anak, anugerah terindah yang Allah berikan kepada orang tua, tak semua orang tua Allah berikan anugerah rezeki anak ini. Bahkan tak jarang yang sampai tua tidak memiliki anak sehingga mengadopsi anak adalah jalan lain untuk memiliki anak. Mensyukuri tentu hal yang patut kita lakukan sebagai orang tua ketika Allah berikan amanah rezeki berupa anak.

Memperlakukan anak dengan penuh cinta, kasih dan sayang. Berbicara lemah lembut terhadapnya, mengajak anak berdiskusi dan berkomunikasi secara intens, mendengarkan keluh kesah serta keinginan anak adalah hal penting yang harus dilakukan para orang tua terhadap anak-anaknya.

Kami yakin, semua orang tua bekerja dari pagi sampai petang mencari nafkah sebagai bentuk cinta dan sayang kepada anak-anak kita. Kita bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anak-anak kita, tapi ada satu hal yang perlu kita ingat adalah anak kita tidak hanya membutuhkan materi-materi saja, tapi ada yang tentu sangat dibutuhkan oleh putra-putri kita yaitu kasih sayang dan perhatian orang tuanya.

Terkadang memang kenakalan anak-anak kita menyulut emosi kemarahan kita sebagai orang tua, tapi ada satu hal yang perlu kita ingat, kalau kenakalan dan keisengan anak kita tersebut hanya sementara. Yang mungkin suatu saat kelak kita sebagai orang tua merindukan saat-saat dimana anak kita nakal ketika dia masih kecil, maka sayang disayangkan sekali jika ini menjadikan emosi kita tersulut dan sampai memukul serta menganiaya anak-anak kita.

Pemberian materi itu perlu, namun pemberian pendidikan karakter, perhatian, memberikan waktu berkualitas untuk mendengarkan keluh kesah serta keinginan-keinginan anak-anak kita juga penting. Semoga kita para ayah, para bunda bisa menjadi ayah dan ibu yang baik, bersahabat serta menjadi teladan bagi anak-anak kita.

Sumber:http://www.elmina-id.com/benarkah-anda-mencintai-anak-anak-anda/

Beginilah Allah Mempertemukan Kamu Dengan Dia…

“Jodoh itu rezeki namun kapan dan bagaimana bertemunya itu misteri”

Pernahkah kamu memikirkan bagaimana dan seperti apa pertemuanmu dengan jodohmu kelak? atau kamu sudah menerka-nerka kira-kira seperti apa jodohmu. Bagi kamu yang masih pacaran (semoga segera putus,hehe) mungkin dengan penuh keyakinan tinggi akan menjawab kalau jodohmu kelak adalah pacarmu, apakah ada jaminan ?, jelas sama sekali tidak ada jaminan pacarmu hari ini akan menjadi suami atau istrimu kelak.

Layaknya rezeki, jodoh kadang dengan cara yang tidak disangka-sangka dan tidak bisa diterka. Kamu bisa melihat orang-orang disekitarmu apakah itu orang tua, kakak, tetangga, teman atau siapapun lihat bagaimana Allah mempertemukan mereka dengan pasangannya. Ada yang lucu, unik, menggemaskan dan meskipun ada juga yang menyedihkan. Banyak cara untuk bertemu dengan jodoh, namun pastikan itu cara-cara yang Allah ridhoi.

Imam syafii seorang ulama besar sekaligus imam mazhab ayahnya berjodoh dengan cara yang unik, ia berjodoh disaat hendak minta diikhlaskan atas buah apel yang ditemukannya di aliran sungai. Beda lagi dengan kisah nabi Musa AS yang lari ke negeri madyan untuk menghindari diri dari kejaran firaun, disana ia bertemu dengan putri dan syuaib dan membantunya mengambil air hingga akhirnya merekapun berjodoh. Nabi Yusuf AS berjodoh dengan Zulaikha perempuan istri raja mesir yang pada awalnya pernah menggodanya dan juga mengfitnahnya hingga dipenjara.

Lalu bagaimana Allah mempertemukan kamu dengan dia jodohmu kelak?, tidak perlu dihiraukan dan dirisaukan karena Allah tentu sudah menyiapkan cara terbaik pertemuanmu dengan jodohmu kelak. Tapi perlu diingat Allah hanya akan mempertemukanmu dengan orang-orang yang “tepat” sepertimu dengan kata lain adalah cerminan dirimu. Jadi jika ingin mendapatkan jodoh terbaik, shaleh, taat, takwa ya pastikan terlebih diri pribadi kamu juga shaleh, taat dan bertakwa.

Jodoh yang tepat akan datang diwaktu dan saat yang tepat, semua kita termasuk juga dulu saya sebelum menikah tentu menginginkan jodoh yang tepat. Pernikahan tidak hanya 1 atau 2 hari tapi sepanjang usia, artinya ketika menentukan jodoh kamu sedang menentukan siapa orang yang akan mendampingi dan menemanimu hingga akhir usia, pernikahan juga tidak hanya untuk dunia saja akan tetapi adalah suatu hal yang akan dipertanggung jawabkan hingga akhirat kelak, maka jangan sekali-kali lupa melibatkan Allah dan ketentuan-ketentuannya dalam proses ikhtiar menemukan jodohmu. Pernikahan juga tidak hanya bicara tentang kamu dan dia tapi juga tentang keluargamu dan keluarganya dia maka libatkan juga keluargamu minta pendapat ayah-ibu tentang kriteria dan harapan tentang calon menantu yang mereka inginkan.

Bagaimana Allah mempertemukanmu dengan dia?, biarlah itu jadi rahasia Allah dan menjadi kejutan indah untukmu suatu saat kelak.

Sumber:http://www.elmina-id.com/beginilah-allah-mempertemukan-kamu-dengan-dia/

Menemukan Cinta Sejati Tanpa Harus Sakit Hati…

“Saya takut jatuh cinta”
“Saya trauma sama laki-laki”
“Saya takut gagal memilih”

Trauma dalam dunia percintaan adalah suatu hal yang kerap menimpa wanita, apalagi bagi mereka yang menjalankan aktivitas pacaran tentu sakit hati sudah jadi makanan sehari-hari. Kegagalan taaruf, cinta yang dilarang orang tua, nikah dipaksakan oleh keluarga adalah hal lain yang juga bisa membuat seseorang trauma.

Pencarian cinta sejati malah berujung sakit hati sehingga muncul pertanyaan “benarkah ada cinta sejati?” . Ujian kehidupan terkadang berbeda-beda, ada yang Allah uji dengan kesulitan harta, kesulitan hidup dan juga kesulitan dalam menemukan jodoh.

“Ketika kita menjadikan cinta kepada Allah adalah yang PERTAMA dan UTAMA maka cinta kepada selain Allah hanyalah bentuk perwujudan dari cinta kita kepada Allah SWT”

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab cinta kita berujung pada sakit hati, yang pertama adalah tidak ada kejelasan karena apa kita mencintai ? yang kedua adalah untuk apa kita mencintai ? dan yang kita adalah seberapa paham kita akan makna cinta.

Karena apa kita mencintai ?

Karena hartakah?, karena wajah ?, karena kedudukan ?, karena mengikuti nafsu dan syahwat ? ataukah kita mencintai karena Allah SWT. Jawabannya akan terlihat dengan bagaimana cara kita mencintai, jika cinta kita memang karena Allah SWT tentu kita akan mencintai juga dengan cara-cara yang Allah ridhoi. Jadi, selama kita mencintai karena Allah in syaa Allah tidak akan menemukan sakit hati, sebab kita selalu yakin Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.

Untuk apa kita mencintai ?

Untuk apa kita mencintai?, untuk hal duniawi atau untuk mendapatkan ridho Allah SWT ?. Ingat quotes diatas tadi. Jika kita menjadikan cinta kepada Allah sebagai cinta yang pertama dan utama maka cinta kepada yang lain adalah bentuk dari perwujudan dari cinta kepada Allah SWT.

Kita menikah, mencintai lawan jenis kita sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, karena Allah perintahkan kepada kita untuk menikah, meneruskan keturunan dan kita melakukannya semata untuk menggapai ridho Allah SWT. Jika kita sudah melakukannya untuk Allah apakah mungkin akan sakit hati?, kami rasa tentu tidak.

Seberapa paham kita akan makna cinta ?

Memang membicarakan perkara cinta bukanlah hal yang sederhana, tidak sedikit pujangga yang mencoba menafsirkannya namun sebanyak pujangga yang mencoba memaknainya sebanyak itu jugalah muncul definisi tentang cinta.

Namun pada kali ini kita tidak akan mencoba mendefinisikan apa itu cinta, akan tetapi kita mencoba memaknai cinta dari sisi lain. Kita maknai cinta adalah sebuah “rasa” yang mana untuk mengetahui “rasanya” dia butuh “rasa” lain sebagai pembanding. Sebagaimana kita mengetahui rasa manis itu enak karena kita tau ada rasa pahit yang tidak enak, kita menyadari ada udara dingin karena kita tau ada udara panas. Ya, kita butuh “rasa” lain sebagai pembanding untuk memaknai sesuatu begitu juga dengan cinta, untuk paham dan mengerti cinta kita juga butuh “rasa” lain apakah itu kekecewaan, sakit hati, marah, menangis, bahagia dan rasa-rasa lainnya karena dengan “rasa-rasa” itulah cinta menjadi lebih berwarna. Begitulah cinta sejati, selamat menemukan cinta sejatimu.

Sumber:http://www.elmina-id.com/menemukan-cinta-sejati-tanpa-harus-sakit-hati/