Valentine's Day Pumping Heart

Selasa, 03 November 2015

Ibu Guru Terbaik

Bunda, Lalu siapalagi yang mengajariku menulis, membaca, dan bicara kalau bukan engkau Ibunda, guru terbaik dimuka Bumi, I Love U Mom...!

Minggu, 01 November 2015

Untuk sebuah nama

Untuk sebuah nama… Semoga engkau selalu dijaga olehNya Hingga kita bisa bersama menatap indahnya rembulan di tempat yang sama

Cobaan

Ketika cobaan itu sepanjang sungai, maka seharusnya kesabaran itu seluas samudra. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang penyabar. Allahuma aamiin

Jawaban atas do'a-do'a kita

Masing-masing kita nanti adalah jawaban atas doa orang lain, jadilah jawaban terbaik untuk ia yang mendoakan kita sebagaimana kita berharap doa-doa kita dikabulkan. Kita senantiasa berharap doa kita pun dijawab dengan jawaban terbaik yaitu dengan dikabulkan. Maka, persiapkan diri kita sebaik-baiknya karena ada orang lain yang tidak kita tahu sedang menunggu kita sebagai jawaban atas doanya, bahkan doa terbaiknya. Doa paling rahasia yang dia miliki :)

Bagaimana Jika-

Bagaimana Jika- takdirmu hadir dalam hidupmu saat kau sedang jatuh cinta pada seseorang lain? saat kau telah memiliki segudang rencana untuk hidup bersama orang yang kau cintai? atau sekadar, saat kau sedang mati-matian membuat dirimu-menarik dan mengambil perhatian seorang itu? kau tau, Tuhan tidak pernah bermain dadu. maukah kau memperjuangkan orang yang kau cintai-dengan mengikhlaskannya? meninggalkan dan siap ditinggalkan pada saat yang sama. maukah kau memperjuangkan takdirmu-dengan menerima kehadirannya? apa adanya dan tanpa sisa untuk yang lain. maukah kau berjuang?

Ketika kita hilang arah

Ketika kita hilang arah.. Ketika kita merasa sendiri dalam keramaian.. Ketika kita merasa tak ada lagi yang memperdulikan kita.. Ketika kita merasa lelah pada masalah yang tak kunjung selesai.. ingatlah ada Allah ya, Allah, karena hanya dengan mengingat Allah hati kita menjadi tenang. Ceritakan semuanya pada Allah, pasrahkan dan bersabarlah, karena Allah sebaik-baik pendengar.Ketika kita hilang arah.. Ketika kita merasa sendiri dalam keramaian.. Ketika kita merasa tak ada lagi yang memperdulikan kita.. Ketika kita merasa lelah pada masalah yang tak kunjung selesai.. ingatlah ada Allah ya, Allah, karena hanya dengan mengingat Allah hati kita menjadi tenang. Ceritakan semuanya pada Allah, pasrahkan dan bersabarlah, karena Allah sebaik-baik pendengar.

IA YANG SEDANG MENUJU KESINI

Ia sedang bersiap, entah memersiapkan apa. Aku tidak tahu. Aku hanya tahu bila ia sedang bersiap. Aku juga akan bersiap. Ia datang dari jauh, entah dari mana aku tidak tahu. Yang pasti, dia datang dari jauh. Buktinya kami belum juga bertemu meski waktu sudah bertahun berlalu. Ia pasti orang baik. Aku yakin dia orang baik. Karena aku juga pasti menolak orang yang tidak baik, setidaknya dalam batas pengetahuanku tentangnya. Ia pasti sedang berdoa. Entah apa yang dia doakan. Aku merasa sedang berusaha mewujudkan doanya itu. Belajar menjadi orang baik, mencari ilmu tentang segala sesuatu untuk hari nanti. Bersiap diri. Belajar ini dan itu. Agar ketika ia datang, ia takjub karena doa-doanya menjadi kenyataan dalam diriku. Ia pasti sedang menuju ke sini. Aku tidak tahu sudah sampai mana perjalanannya. Tapi aku percaya, ia sedang ke sini.

Jarak

Kalau saja jarak itu bisa dilipat hanya dengan sebuah doa, maka aku hendak mencari tahu doa seperti apa yang bisa melipat menjadi sedemikian rupa dekatnya. Perjalanan panjang selama ini sama sekali tidak bisa membuat jarak menjadi dekat. Sama sekali tidak membuat perubahan berarti. Tidak ada beda antara satu meter dan seribu kilometer bila diantara kita tetap bukan siapa-siapa. Dan kita masih berjalan sendiri-sendiri.

Bukan kompetisi

Aku tidak pernah melihat menikah sebagai sebuah kompetisi. kau tau artinya? pertama, aku tidak akan menikah karena orang-orang menikah, karena teman-temanku menikah, karena junior-juniorku di sekolah atau di kampus menikah, karena adikku juga ingin menikah. aku akan menikah karena aku tau, pada suatu titik aku tak akan mampu sendiri menjaga diri. dan karena Allah mengetahui itu, sehingga kemudian Allah mempertemukanku dengan jodohku. kedua, aku tidak bersaing dengan siapapun tentang apapun. siapa yang menikah lebih dulu. siapa yang calon pasangannya lebih "wah". siapa yang pernikahannya lebih mewah. siapa yang kemudian punya anak lebih dulu. siapa yang rezekinya paling banyak. apalagi siapa yang tampak paling bahagia di media sosial. tidak ada. satu-satunya sainganku hanya diriku sendiri. aku hari ini harus lebih baik dari aku kemarin. aku besok harus lebih baik dari aku hari ini. lebih bersyukur, lebih bahagia di dalam hati. ketiga-dan yang paling utama, aku tidak bersaing dengan siapapun-tentang mendapatkan jodoh. setiap manusia diciptakan berpasangan. dengan atau tidak bersaing, setiap orang akan menemukan jodohnya masing-masing. jadi, kalau ada seseorang yang membanding-bandingkan aku dengan orang lain, yang artinya membuat diriku bersaing dengan orang lain, aku mundur. kalau ada seseorang yang tampak sekali ingin memiliki orang yang aku berdoa bisa menikah dengannya-dan menganggapku saingannya, aku juga mundur. aku tidak berkompetisi tentang menikah. aku hanya punya satu ukuran kebahagiaan-yaitu bersyukur sebanyak-banyaknya. aku hanya punya satu ukuran perjuangan-yaitu berdoa sekuat-kuatnya, segenap daya mewujudkannya. Bersamadenganmu

Bekali Anak-anak kita dengan Al-Qur'an

Tak perlu menjadikan Al-Qur'an sebagai sarana untuk mendekati, memiliki, atau berharap pada seseorang. Karena jika kamu memang yakin, kelak dia akan mengantarkanmu pada seseorang yang juga mencintai Al-Qur'an dan mencintaimu. Jadikanlah Al-Qur'an sebagai sarana pembelajaran kita menjadi Imam terbaik dan perempuan terbaik. Jika kamu adalah seorang calon imam, tanyakan pada dirimu, Kiranya dengan apa kelak kamu memimpin keluargamu? dengan apa kamu mengantarkan orang-orang di sisimu menuju jannah jika tidak dengan Al-Qur'an. Jika kamu adalah seorang calon madrasah terbaik putra-putri rabbani, tanyakan pada dirimu, Kiranya dengan apa kelak kamu menyayangi dan mencintai mereka yang ada di sisimu? Kiranya dengan apa kamu membimbing putra-putrimu jika tidak dengan Al-Qur'an?

Libatkan Allah dalam setiap keputusan

Untuk membuat keputusan, kita perlu mengalahkan ego kita sendiri. Sebab kita menyadari bahwa keputusan kita tidak lagi hanya terkait tentang diri kita sendiri. Tapi juga keluarga, lingkungan, bahkan anak cucu kita nanti. Semoga Allah masih menjadi yang pertama :) Libatkan Allah dalam setiap keputusan :')

Ingat Mati karena kematian tidak akan melupakanmu

"Kullu nafsin dzaa iqatul maut" Bahagia itu ketika diingatkan dengan kematian, karena dialah sahabat terdekat kita. Semoga Allah berikan kita umur yg panjang. #reminder

Cek Hati Kita

Ada yang update status sedang di Majelis, dikatakan riya. Ada yg upload foto kaki, dikatakan riya, pamer sepatu. Ada yg upload foto tangan pegang Al-Qur'an atau buku, di katakan riya. Ada yg memberi sedekah di depan umum, dikatakan riya. Ada yg baca Al-Qur'an di tempat umum, dikatakan riya. Jika mengurusi perkara hati diri sendiri saja cukup menyita waktu, lantas bagaimana seseorang masih sempat menyibukkan dirinya dengan perkara hati orang lain?

Jangan menghakimi kesendirian

Jangan menghakimi kesendirian, jangan meremehkan kesunyian. Kita enggak pernah tau, apakah keduanya lahir dari sebab-akibat atau emang sebuah pilihan. Kalau saja manusia bisa turut merasakan apa yang orang lain rasakan. Niscaya prasangka itu akan hilang. Prasangka berubah menjadi sebuah sikap saling memahami bahwa setiap manusia bergerak dalam hidupnya dan berjuang dengan tantangannya masing-masing. Aku memahami bahwa memang kita tidak perlu membuat semua orang mengerti, cukup membuat diriku percaya bahwa apa yang aku jalani adalah sebuah jalan yang benar, jalan yang sunyi karena begitu sedikit orang yang melaluinya. Dari yang sedikit itu, aku tidak tahu ada kamu atau tidak. Semoga iya. Semoga kita berjalan di jalan yang sama. Semoga iya.

Di Balik Rindu

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحيمِ

Kalau rindu hanya terdengar dari ucapan kata, maka orang tua kita tidak demikian. Rindu bisa berubah menjadi doa dan aneka bentuk tindakan yang tidak bisa kita temukan padanannya pada orang lain. Kalau rindu hanya berwujud huruf menjadi kata, maka seseorang itu tidak membuatnya menjadi demikian. Rindu bisa berubah menjadi kesibukan mempersiapkan pertemuan. Di balik kerinduan setiap orang, rindu telah mengubah pikiran menjadi kadang sempit kadang luas, mengubah kata menjadi sendu, dan menjadi doa lebih kuat dari biasanya. copyright © Najwa Salsabila RA

Memulai dari akhir

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحيمِ

Pernah ketemu puzzle kayak diatas ini gak ? sebuah maze dengan satu pintu keluar dan banyak pintu masuk. atau satu pintu keluar dan satu pintu masuk, tapi banyak jalan buntu dan jalan sesat di antaranya. Cara memecahkan puzzle seperti ini sebenarnya relatif mudah, yang kita perlu kita lakukan hanya menarik garis dari pintu keluar hingga ketemu dengan pintu masuk. Memulai dari akhir untuk mengetahui arah jalan keluar. Prinsip ini berlaku dalam banyak hal dalam hidup kita. Saat bekerja, saat belajar, saat sekolah , semuanya bisa kita kerjakan dengan cara ini. Tujuan akhir yang jelas, akan membantu kita mengetahui jalur terbaik dari kondisi kita sekarang hingga kemudian mencapai tujuan tersebut. Walaupun tetap saja, ada peta, tahu jalan, tapi GAK MAU JALAN, kita gak akan kemana mana. Memulai dari akhir, memulai dari impian, memulai dari tujuan, menarik garis mundur kekondisi kita sekarang, dan mulai menapaki jalur yang sudah kita buat dengan kerja keras, kerja sungguh sungguh.penuh semangat. Terakhir ditutup dengan doa khusyu penuh penyerahan diri, semoga Allah yang Maha Kaya, Yang Maha Berkehendak mewujudkan semua impian impian kita. aamien copyright © Najwa Salsabila RA

Saat Mengambil Keputusan

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحيمِ

Terkadang, ada waktu dimana kita harus membuat keputusan besar yang terasa menyakitkan. Tapi jika dilakukan dengan pertimbangan yang matang, hal-hal menyakitkan itu bisa jadi pembuka atas peluang-peluang besar di masa depan. seperti seorang yang sedang sakit lalu harus minum obat yang pahit, kepahitan itu klo di sikapi dengan benar akan jadi kesehatan yang membuka peluang akan banyak hal. Apapun keputusan yang kita buat, selama dengan niat baik, dan minta petunjuk kepada Allah, maka itu keputusan terbaik, saat itu. Kita gak bisa mengetahui atau memperkirakan masa depan, jadi apa yang ada di depan mata kita sekarang saja yang bisa jadi pertimbangan kita untuk membuat keputusan. lakukan pertimbangan terbaik, buat keputusan yang tegas, lakukan usaha yang keras dan biarkan Allah yang menentukan hasilnya untuk kita. Do the best, god do the rest copyright © Najwa Salsabila RA

Mengapa harus jadi lilin,,?

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحيمِ

Ngomongin lilin nih, kayaknya banyak ya yang mengambil lilin sebagai perumpamaan sebuah pengorbanan. memberi cahaya bagi orang lain, tapi sambil menghancurkan diri sendiri. Umumnya kita orang tua sering berbuat seperti itu untuk anak anak kita. Bekerja tanpa kenal lelah, tanpa kenal waktu demi anak anak kita tercinta. Tapi betulkah itu cukup untuk mereka ? Uang memberi kita pilihan pilihan tambahan dalam kehidupan kita, tapi bukan itu saja yang dibutuhkan oleh anak kita. Mereka membutuhkan kita, butuh waktu kita, butuh perhatian kita dan banyak hal lagi yang lainnya. Kalau saya, saya tidak memilih menjadi lilin, pilihan saya adalah menjadi pembawa lampu yang menemani anak-anak saya dalam perjalanannya ke masa depan. Semoga Allah memanjangkan usia kita, aamien copyright © Najwa Salsabila RA

Bosan Hidup, Saya ingin Mati .. !!!!

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحيمِ

Bosan Hidup, Saya ingin Mati .. !!!! Seorang pria mendatangi Sang Master, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati." Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit." "Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati." Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan." Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita. "Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku." demikian sang Master. "Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup." pria itu menolak tawaran sang guru. "Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?" "Ya, memang saya sudah bosan hidup." "Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang." Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati. Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, "Sayang, aku mencintaimu." Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. "Maafkan aku, sayang." Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu." Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, Ayah selalu stres karena perilaku kami." Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya? Ia mendatangi sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan." Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!! Hidup… bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul, tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati … Reposting Berbagai Sumber copyright © Najwa Salsabila RA

Wanita Itu...?

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحيمِ

Alkisahh, Tuhan memerlukan waktu yang cukup untuk menciptakan wanita. Padahal bisa saja Allah mengatakan “Kun, Fayakun.” Jadilah, maka jadi. Tetapi Allah Maha bijaksana, memberikan pelajaran dan pengajaran kepada manusia bahwa apapun yang hendak dibuat harus tersedia waktu yang cukup dan perlu proses. Malaikat menghadap Allah dan bertanya: "Ya Allah, mengapa memerlukan waktu untuk menciptakan makhluk yang bernama wanita ini?" Allah menjawab: "Apakah kamu memperhatikan seluruh keistimewaan dan seluruh sifat yang ada pada ciptaan-Ku ini? Ciptaan ini harus memiliki 200 organ yang selalu bergerak agar bias menjalankan semua tugasnya. Ciptaan ini kelak harus mampu membuat enak segala macam makanan yang dihidangankan. Dia harus kuat mengandung anak dan sanggup melahirkan berkali-kali. Dia harus memberikan cinta yang bisa menyembuhkan sakit. Dia harus bisa melakukan segala sesuatu dengan kedua tangannya". Malaikat terkejut dan berkata: "Hanya dengan dua tangan? Ini adalah hal yang mustahil!" Allah terus melanjutkan ciptaan-Nya. Lalu kepada Malaikat , Allah berfirman: "Tunggulah sampai esok, Aku akan menyelesaikan semuanya. Tunggulah sebentar! Ciptaan ini akan segera selesai, Dia ini akan selalu dekat dengan Aku. Dia bisa menyembuhkan dirinya saat jatuh sakit. Dia bisa bekerja sepanjang hari dan malam." Malaikat mendekati wanita yang sudah tercipta dan memegangnya, lalu bertanya kepada Allah: "Tuhan, Engkau jadikan wanita ini sangat lembut!" Allah menjawab: "Ya, Sesungguhnya dia sangat lembut,tetapi Aku jadikan dia sangat kuat. Kamu tidak bisa menggambarkan dimana kekuatannya, dia mampu menanggung beban dan menahan diri untuk bersabar." Malaikat bertanya: "Apakah dia bisa berfikir?" Allah menjawab: "Tidak hanya berfikir, dia pandai mengambil hati dan pandai berbicara, dia bisa berdialog dan juga bisa berdebat." Malaikat memegang pipi wanita itu dan merasa asing, kemudian bertanya kepada Allah: "Tuhan mengapa pipinya ranum berkilau?" Allah menjawab: "Itu bukan semata ranum dan berkilau. Disitu tersimpan airmata, dan disitu terletak banyak beban berat." Malaikat bertanya: "Mengapa mengalirkan airmata?" Allah menjawab: "Airmata adalah satu-satunya cara untuk melepaskan beban. Mengalirnya airmata adalah cara untuk mengungkapkan kesedihan, ketidaksenangan, pengaduan, kekecewaan, cinta, kebencian, kerinduan, kesendirian, kebahagiaan, dan segala macam rasa yang ada dalam dirinya". Subhanallah..!! wanita adalah Maha Karya Allah yang Maha Agung. Wanita adalah karya besar Allah yang maha indah dan menawan. Wanita adalah keajaiban dunia. Lebih ajaib dari keajaiban dunia yang anda kenal. Wanita satu bentuk beribu keajaiban yang menyertainya. Semua orang tahu wanita, tetapi tidak semua orang mengerti wanita. Wanita adalah sosok yang secara lahir mempesona, tetapi beribu misteri ada dalam dirinya. Wanita memang ajaib. Dan keajaibannya terlampau banyak untuk dituliskan. Semoga bermanfaat.. Diambil dari sebuah buku '7 Keajaiban Wanita' copyright © Najwa Salsabila RA

Kau Bertanya, Bundapun menjawab

Salsabila

الصلاة والسلام عليك يا رسول الله

=== BAB 1 Kupinang Engkau dengan Hamdalah ===




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحيمِ

Saat kecil kau bertanya pada Bunda "Bunda, mengapa semua orang bebas bermain berkejar-kejar, sementara aku harus belajar?" "Bunda, mengapa temanku dikelilingi mainan, sementara aku menghafalkan ayat Al-Qur'an?" "Bunda, mengapa anak yang lain boleh membaca manga, sementara aku harus mengerti banyak bahasa?" "Bunda, mengapa tak semua permintaanku dikabulkan, seringkali aku meminta namun tak diberikan?" Apa jawab Bunda? "Anakku, dengarkanlah bunda untuk saat ini, dengarkan saja bunda, suatu saat nanti bila telah sampai waktumu, kau akan tahu Anakku, tak semua mampu bunda ungkap dengan kata, namun bunda menyimpan rencana terbaik bagimu dalam dada Kelak saat kau beranjak dewasa, kau akan lari lebih cepat dari yang lainnya, terbang lebih tinggi dari yang lainnya Dunia yang akan membaca tentang ceritamu, dan engkau akan dikejar karena ilmumu, dan semua pintamu akan dikabulkan bagimu Saat telah mulai baligh engkau berucap 'aku sudah dewasa, bunda boleh berhenti bersikap terlalu khawatir, aku sudah pintar' Saat beranjak dewasa engkau berteriak, 'mengapa tak boleh aku bercinta, kau tahu aku sekarang sudah dewasa' Ketika telah bekerja kau katakan, 'aku memiliki hidupku sendiri, aku berhak menentukan jalanku sendiri' Dan bila engkau memiliki hidupmu sendiri, 'aku tak miliki banyak waktu, bila sempat aku akan menjengukmu' Anakku, perhatikan Bunda, seorang anak mungkin berubah dewasa, namun menjadi bunda berarti untuk selamanya Anakku, dengarkan, jangan tergesa-gesa bercinta memadu nikmat, bila engkau belum siap, itu alamat maksiat Engkau mungkin bisa melihat masa depanmu dengan jelas, namun mataku melihatnya dengan lebih jelas Walau engkau tidak ada luang tapi datanglah semasa engkau sempat, lagipula seluruh waktuku sedari dulu telah kugadai untukmu Bila masa tuaku tiba di sebuah waktu, aku benci merepotkan engkau, aku memahami sekarang ada Keluargamu yang harus engkau beri waktu Mungkin bunda sudah pikun untuk sekedar memanggil namamu, namun namamu akan selalu tersebut dalam shalat dan doaku, annakku saat bunda pergi suatu saat nanti, tak perlu jatuh tangismu menderai, bahagia bunda bila engkau menyembah patuh pada Allah Bila boleh meminta pada Allah bunda mohon panjangkan satu hari lagi, sehari lagi menjagamu dari maksiat dan membimbingmu dalam taat." copyright © Najwa Salsabila RA

Hidup itu Sesingkat jarak antara Azan dan Sholat

Saat kita lahir, orang tua kita mengumandangkan Adzan di telinga kita. Lalu saat meninggal kita pun disholatkan. Itu berarti hidup kita sungguhlah singkat. Sesingkat jarak antara Azan dan Sholat