Valentine's Day Pumping Heart

Minggu, 25 Oktober 2015

Catatan Cinta Untuk Muslimah

Jika hanya kecantikan yang kau utamakan maka ia akan sirna dimakan usia…..
Jika hanya tubuh indah yang selalu kau banggakan maka ia akan tergerus dimakan masa…
Jika hanya kulit putih yang selalu kau impikan maka ia memudar seiring berjalannya waktu….
Akan tetapi jika Ketaatan, Keimanan serta Ketakwaan yang kau utamakan, InsyaAllah ia akan kekal hingga ke akhirat nanti.

Tak bisa dipungkiri ketika menjadi muslimah yang hidup dimasa yang serba “aneh” ini menjadikan ia berubah orientasi hidup, terpikat oleh pengaruh media-media yang secara tidak disadari justru mengaburkan pandangan mata untuk melihat seperti apa mestinya seorang muslimah, bagaimana seharusnya menjadi seorang muslimah. Krisis teladan, menjadikan tontonan sebagai tuntunan, mengubah paradigma serta cara pandang, melupakan hal yang hakiki tapi berusaha mengejar sesuatu yang semu. Kecantikan menjadi orientasi utama, cantik itu ketika kulitnya putih, cantik itu ketika rambut hitam berkilau, cantik itu ketika tubuhnya indah ramping dan lansing. Alhasil untuk mewujudkan itu semua berbagai cara dilakukan, mengejar salon-salon dengan harga selangit, melakukan berbagai ritual yang sebenarnya merusak kesehatannya sendiri dengan tujuan agar tubuhnya terlihat indah, membeli berbagai macam jenis kosmetik agar kulit terlihat putih serta banyak lagi hal lain yang dilakukan dengan tujuan tak lain dan tak bukan agar terlihat cantik, ayu, anggun dan indah dimata manusia.

Islam tidaklah melarang kita untuk tampil dengan baik, rapi serta indah, karena islam itu sendiri menyukai keindahan. Akan tetapi ada hal-hal penting yang juga mesti diperhatikan oleh setiap muslimah selain hanya tampilan fisik semata.

Sumber :http://www.elmina-id.com/catatan-cinta-untuk-muslimah-1/

Menikah dulu atau membahagiakan orang tua dulu ?

Menikah dulu atau membahagiakan orang tua dulu ?

Pernah ketemu orang yang bimbang dengan pilihan antara membahagiakan orang tua dulu atau menikah dulu? , sehingga tak sedikit juga yang akhirnya menunda pernikahannya dengan dalih ingin membahagiakan orang tua terlebih dahulu, atau mungkin itu anda sendiri yang merasakannya? hehe.

Bagi anda yang jadi anak pertama, ditambah dengan memiliki banyak adik sementara orang tua sendiri memiliki penghasilan yang tidak mencukupi tentu ini menjadi masalah yang serius karena orang tua dan adik-adik menjadi. Dan yang lain adalah ketika seseorang yang punya impian seperti mau mengajak orang tua umroh dulu sebelum menikah, membelikan orang tua barang mahal dulu sebelum menikah serta alasan-alasan lainnya.

Sebelum menjawab pertanyaan “menikah dulu atau membahagiakan orang tua dulu”, ada satu hal yang harus kita perhatikan dan ingat yaitu tentang membahagiakan orang tua. Ada paradigma yang mesti diluruskan tentang hal ini apalagi ketika membuat pilihan menikah dulu atau membahagiakan orang tua?, seolah-seolah setelah menikah kita tidak bisa lagi membahagiakan orang tua, seolah-olah pernikahan menjadi “pemisah” antara anak dan orang tua. Padahal berbakti kepada orang tua adalah kewajiban anak hingga akhir hayat, tidak ada alasan untuk tidak berbakti kepada orang tua walaupun sudah menikah.

Bagi laki-laki kewajiban berbakti kepada orang tua tetap diutamakan setelah menikah apalagi kepada ibunya. Karena salah satu tanggung jawab laki-laki adalah bertanggung jawab atas ibunya. Apalagi jika orang tua sudah renta dan tidak lagi bisa bekerja maka jadi kewajibannya untuk menjaga dan merawat orang tua. Sementara bagi wanita setelah menikah kewajiban utamanya yang awalnya harus patuh dan taat kepada orang tua berpindah kepada suami, jadi bagi wanita ketaatan kepada suami jauh lebih utama dibanding dengan ketaatan kepada orang tua. Nah, agar tetap bisa berbakti kepada orang tua setelah menikah, maka carilah suami yang shaleh dan taat serta memahami keutamaan dan kewajiban berbakti kepada orang tua.

Sementara bagi anda yang memiliki tanggungan seperti membantu orang tua, membiayai adik atau keluarga, tidak ada masalah tetap melanjutkan menikah, jadi sembari menikah tetap membantu orang tua tentu dengan catatan harus dibicarakan dengan pasangan dan andapun memiliki kemampuan. Namun jika belum mampu untuk menjalankan keduanya, maka menunda pernikahan untuk sementara demi prioritas membantu adik-adik dan orang tua bisa menjadi pilihan terbaik.

Sumber : http://www.elmina-id.com/menikah-dulu-atau-membahagiakan-orang-tua-dulu/

Pantaskan Dulu Dirimu Baru Pentaskan Ke Pelaminan

“Pantaskan Dulu Dirimu Baru Pentaskan Ke Pelaminan”

– Apakah masih ada laki-laki yang shaleh?
– Apakah masih ada wanita yang shaleha zaman sekarang?
– Saya ingin dapat suami atau istri yang shaleh/ha, mungkinkah?
– Kenapa saya susah banget ketemu dengan jodoh impian saya.

– Kayaknya ga ada lagi laki-laki shaleh zaman sekarang.
– Kayaknya ga ada lagi wanita shaleha hari ini.
– Wah saya susah mau menikah, modalnya ga ada.
– Ga ada uang, belum mapan.
– Dll

Sejatinya ungkapan-ungkapan diatas adalah sebuah realita kaum jomblo. Banyak diantara kita yang terlalu berfokus pada sesuatu dengan SIAPA KITA MENIKAH, kita fokus pada orangnya, pada siapanya. Tapi kita melupakan dan melalaikan tentang BAGAIMANA DIRI kita. Padahal jodoh itu adalah cerminan diri kita.

“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An-Nur:26)

Sangat jelas sekali firman Allah SWT, dalam ayat diatas, kalau yang baik-baik hanya untuk yang baik-baik, begitu juga sebaliknya.So, jika hari ini kamu susah ketemu orang yang shaleh bisa jadi kamu sendiri juga belum shaleha, dan jika kamu susah ketemu wanita shaleha bisa jadi kamu belum jadi laki-laki shaleh. Bukan orangnya yang tidak ada, yang shaleh atau shaleha itu InsyaAllah masih banyak. Tapi kitanya yang belum pantas untuk bertemu dengannya. Allah hanya akan mempertemukan kita sesuai dengan kepantasan diri kita.

Nah, tugas kita adalah bagaimana memantaskan diri, berikut ada beberapa tips untuk memantaskan diri.

1. Bercermin, Lihat diri kita dan evaluasi, coba buat daftar seperti apa calon jodoh yang kita idamkan, yang kita impikan. Tulis. Setelah tulis maka cocokkan dengan kondisi kita hari ini. Periksa amal kita, ibadah kita, akhlak kita, prilaku kita dan semuanya. Setelah itu jika ketemu kurang baik maka baikkan, jika dalam evaluasi ibadah masih kurang maka tingkatkan ibadahnya. Kalau laki-laki cek juga kantongnya, dan juga kemapanannya. Cek juga keilmuan serta pemahamannya, karena sejatinya menikah adalah menjadi ibu dan menjadi ayah yang semua itu butuh ilmu.

2. Belajar, Pemantasan diri yang paling penting juga ialah belajar, ketika menikah tentu kamu akan menjadi suami atau istri, akan menjadi ayah atau ibu dan juga akan menjadi menantu. Itu semua ada ilmunya, maka pelajarilah. Belajarlah bagaimana menjadi istri atau suami yang baik. Belajar bagaimana menjadi seorang ayah dan ibu. Belajar bisa melalui buku, bisa melalui majelis ta’lim, bisa juga melalui buku-buku yang membahas hal-hal diatas.

3. Berikhtiar, Setelah evaluasi diri, setelah Ibadahnya meningkat. Maka langkah yang selanjutnya adalah MELAMAR, hehe, actionnya. Datangi walinya dan sampaikan niat ingin menikahi putrinya. Biasanya ketika diri sudah jadi pribadi yang baik, Ketaatan dan keimanan meningkat. Maka Allah akan condongkan hati kita pada jodoh impian InsyaAllah. Dengan cara Allah yang sangat Indah.

Sederhana sekali bukan?, hanya 3 Hal. Bercermin, Belajar dan Berikhtiar. Silakan di bagi kan.

Sumber : http://www.elmina-id.com/pantaskan-dulu-dirimu-baru-pantaskan-ke-pelaminan/

2 Ciri laki-laki yang siap menikahimu…

Modus dan PHP (Pemberi Harapan Palsu) adalah hal yang tak bisa jauh dari yang namanya laki-laki, dan yang menjadi korbannyapun siapa lagi kalau bukan para wanita. Tak sedikit wanita yang pada akhirnya kecewa, menangis, galau bahkan “gegana” ( baca : gelisah galau merana ) akibat korban dari para laki-laki.

“Kelemahan wanita ada pada “kata-kata” sehingga para wanita sangat mudah terpedaya oleh gombalan serta bujuk rayu laki-laki”

Laki-laki yang tidak bertanggung jawab serta tak berani berkomitmen memanfaatkan kelemahan wanita ini untuk memperdayanya. Berbagai gombalan manis dan bujuk rayu dilakukan agar para wanita ini takhluk padanya. Dan disaat itulah para laki-laki “memanfaatkan” wanita untuk “main-main” baginya. Bermodal untaian kata-kata manis ditambah sepotong coklat ataupun seikat bunga ia berhasil merayu serta memperdaya wanita.

Tak sedikit wanita yang terpedaya oleh rayuan maut serta janji-janji imitasi para laki-laki yang tak bertanggung jawab ini sehingga dengan mudah mereka :

☆Mau diajak pacaran oleh laki-laki tersebut dengan dijanjikan akan dilamar 3 tahun lagi

☆Mengorbankan waktu dan segenap perhatiannya pada laki-laki yang bukan siapa-siapanya dengan dalih sudah kelewat cinta.

☆Mengorbankan uang bahkan menjual perhiasannya demi laki-laki yang katanya menyayanginya.

☆Rela dan ikhlas ketika dirinya menjadi pelampiasan nafsu si laki-laki apakah itu dipegang, digandeng, dipeluk dan bla..bla …bla

☆Bahkan sadisnya ada yang sampai mengorbankan kesucian dan kehormatan dirinya untuk laki-laki yang katanya mencintainya.

Wanita memang sangat mudah sekali diperdaya oleh manisnya kata dan bujuk rayu laki-laki apalagi jika sudah dijanjikan akan dinikahi, dijanjikan akan dilamar, dijanjikan akan dibawakan ini dan itu serta janji-janji palsu lainnya. Semuanya baru terasa ketika laki-laki tersebut meninggalkannya hingga yang tersisa adalah penyesalan tak berujung, hingga yang tersisa hanyalah kekecewaan semata.

Agar tidak dikecewakan, agar tidak mudah terpedaya oleh janji-janji dan manisnya kata maka ditulisan kali ini kami akan bagikan 2 ciri laki-laki yang siap menikah. Agar dengan mengetahui ciri-cirinya ini anda semua bisa memfilter mana laki-laki yang benar-benar serius dan mana yang hanya sekedar main-main.

1. Tidak banyak basa-basi lansung to the point.

Ciri utama laki-laki shaleh dan serius yang ingin menikahimu adalah tidak banyak basa-basi, ngajak pacaranlah, ngajak ketemuanlah dan ngajak ini itulah. Ia tau bagaimana semestinya menghargai dan menghormati seorang wanita. Maka ketika dia memiliki niat yang baik untuk menikahimu ia lansung menyampaikannya apakah menyampaikan secara lansung atau melalui temannya. Dia juga tidak bertele-tele dengan tujuannya apakah mengajak untuk taaruf atau mau menemui orang tua si wanita lansung.

2. Bisa meyakinkan orang tuanya dan orang tuamu

Ciri utama yang kedua adalah ia bisa meyakinkan orang tuanya sendiri dan juga orang tuamu (calon mertuanya). Bisa meyakinkan orang tuanya sendiri adalah parameter utama kesiapannya untuk menikah atau tidak karena yang lebih mengetahui dan mengerti tentang anaknya tentu adalah orang tuanya apakah itu terkait kesiapan mental, finansial serta persiapan-persiapan lainnya.

Sementara yang kedua adalah laki-laki tersebut meyakinkan calon mertuanya. Ini penting karena sejatinya pernikahan adalah pindahnya hak dan kewajiban terhadap anak perempuannya kepada laki-laki yang akan menjadi calon suaminya kelak. Orang tua yang bertanggung jawab tentu tidak akan main-main tentang calon suami anaknya, ia akan melakukan banyak hal untuk memastikan apakah laki-laki tersebut layak menjadi suami anaknya atau tidak.

Itulah 2 ciri laki-laki yang siap menikahimu, sebenarnya masih ada ciri-ciri lain yang bisa dijadikan pendukung selain ciri-ciri diatas. InsyaAllah dilain waktu

Sumber:http://www.elmina-id.com/2-ciri-laki-laki-yang-siap-menikahimu/

Jodohmu Dekat, Karena Dia Cerminan Dirimu

Entah berapa banyak orang yang bingung, pusing, galau stress hanya karena gara-gara jodoh. Lalu apa yang dilakukan?

♡Punya “kecengan” selalu membayangkan dan memikirkan seseorang agar jadi pendamping hidupnya suatu saat nanti (tanpa seseorang itu tau), berharap dan berdoa dalam diam, eh tiba-tiba si dia malah duluan sama yang lain akhirnya kecewa, putus pengharapan.

♡Pacaran, alasannya buat nge-tag jodohnya, segala rupa komitmen dibuat mulai dari akan menikah 3 atau 5 tahun nanti, berjanji akan selalu setia, sampai panggilan -panggilan layaknya suami istri seperti “papa-mama”, “ayah-bunda” sampai yang islami “abi-ummi”. Parahnya ada juga yang sudah mengikat komitmen dengan menyerahkan kehormatannya. Apakah semua berujung di pelaminan?, ternyata tidak, tak sedikit yang kecewa, penyesalan, frustasi dan depresi.

♡TTM-an (Teman Tapi Mesra), HTS-an (Hubungan Tanpa Status), Pacaran islami berkedok taaruf ini biasa terjadi dikalangan orang-orang yang katanya aktvis dakwah, saling mengingatkan tahajud, saling mengirim kado alquran ataupun buku-buku Islami. Dan banyak lagi aktivtas-aktivtas lain yang katanya bukan pacaran tapi isinya?, ya sama aja dengan pacaran

♡Galau, susah move on, apalgi bagi yang hatinya sudah terpaut dengan seseorang, namun sayang hanya bertepuk sebelah tangan, alhasil akhirnya adalah terkubur dalam kegalauan yang berkepanjangan.

Ya, itulah sebagian yang dirasakan dan dilakukan, intinya adalah mereka yang bingung akan jodohnya terlalu fokus pada orangnya, pada siapanya, padahal semestinya adalah fokus pada diri sendiri dan bagaimana bertemu dengan jodoh kita. Apakah dengan cara yang Allah ridhoi atau malah dengan jalan maksiat.

Padahal tak perlu jauh-jauh mikirin jodoh, tak perlu pusing-pusing mikirin tentang jodoh kita karena sejatinya jodoh adalah cerminan diri. Jika diri kita baik, maka baik jugalah jodoh kita namun sebaliknya jika pribadi kita tidak baik tentu Allah akan pertemukan juga dengan yang pribadinya tidak baik sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nur ayat 26 :

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).

So, mulai saat ini fokuslah memperbaiki diri, memantaskan diri. Coba evaluasi dan tanya diri kita sudah pantaskah kita menjadi seorang ayah, sudah layakkah kita menjadi seorang ibu. Karena pernikahan tidak hanya antara kamu dan dia, tapi juga antara kamu dan anakmu dengan anaknya kelak, pada level ini modal cinta dan sayang saja tidak cukup. Butuh ilmu, butuh kesadaran serta kesabaran dalam mendidik anak dan menjadikannya generasi yang shaleh dan shaleha, karena itulah sejatinya pernikahan, melanjutkan keturunan untuk melahirkan generasi shaleh dan shalehah.

Sumber:http://www.elmina-id.com/jodohmu-dekat-karena-dia-cerminan-dirimu/

6 Tips Persiapan Sebelum Menikah Bagi Muslimah

Pernikahan merupakan hal sakral yang baiknya hanya dilakukan sekali seumur hidup. Beberapa hal perlu dipersiapkan sedini mungkin sebelum menginjak gerbang pernikahan. Sebagai muslimah yang akan menikah tentunya kita memerlukan persiapan sebelum menikah bagi muslimah. Artikel persiapan sebelum menikah bagi muslimah akan membantu kita untuk mengenal diri kita lebih jauh untuk mempersiapkan diri sebagai seorang muslimah yang akan menikah.

Islam telah memerintahkan kepada hambanya untuk melengkapi separuh dari agamanya dengan menikah. Menikah adalah bentuk konsistensi seumur hidup yang juga merupakan ibadah. Dalam menjalankan ibadah, seorang hamba dituntut untuk menyanggupinya dengan sesuatu yang tidak boleh sembarangan. Diperlukan persiapan dan kesiapan diri yang baik untuk melaksanakan pernikahan.

Sejatinya, Allah telah menciptakan setiap yang diciptakannya dengan berpasang-pasangan. Begitupun dengan kita, para muslimah. Sebelum melangsungkan pernikahan kita perlu mempersiapkan beberapa hal dari diri dan lingkungan kita. Berikut akan dipaparkan beberapa persiapan yang akan membantu kita untuk lebih sigap mempersiapkan diri sebelum menikah.

Persiapan Spiritual

Islam telah menjadikan pernikahan sebagai suatu gerbang untuk mempertemukan seorang muslim dan seorang muslimah dan menyatukannya dalam satu ikatan yang halal dan diridhoi. Sebagai muslimah, tentunya kita mengharapkan seseorang yang kelak menjadi imam kita adalah seseorang yang baik dan shalih. Pada dasarnya, Allah telah menciptakan segala sesuatu dan memasangkannya dengan sesuatu yang sama pantasnya, seperti dalam dalil dikatakan:

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik….” (QS An-Nuur: 26).

Jika kita ingin memiliki suami yang baik dan shalih, tentunya kita pun harus berupaya mengubah diri untuk menjadi baik dan shalihah.

Persiapan Konsepsional

Menikah berarti beribadah, menikah berarti kita akan mewujudkan ibadah yang lebih berkualitas dan lebih baik di hadapan Allah. Menikah mengharuskan kita untuk mampu membentuk generasi baru yang taat beragama. Banyaklah membaca buku dan mempelajari hal-hal agama yang belum kita ketahui. Terapkan banyak ibadah sunnah dan biasakanlah untuk menjalaninya agar saat menikah nanti kita mampu menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kita kelak.

Persiapan Kepribadian

Dengan menikah, berarti kita tidak lagi hidup sendirian. Akan ada seorang laki-laki yang menuntun kita dalam menjalani hidup sesuai dengan syariah keislaman. Belajarlah untuk terbuka dan menerima perbedaan dari kepribadian yang dibawa oleh suami kita kelak, dan teruslah untuk mencoba mengenalnya lebih jauh. Kepribadian diri yang baik tentunya akan rela menerima hal-hal baru dalam hidup yang dalam hal ini dikatakan sebagai penerimaan diri yang baik untuk kepribadian suami kita kelak yang tentunya tidak melulu memiliki banyak persamaan.

Persiapan Fisik

Menikah berarti kita mencetak generasi baru yang akan meneruskan perjuangan umat. Sebelum menikah, ada baiknya kita memeriksakan terlebih dahulu kesiapan fisik kita dalam menjalankan fungsi nantinya sebagai istri yang mampu menciptakan generasi baru bersama suami kita. Permasalahan reproduksi tentunya menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan kesiapan fisik sebelum menikah bagi seorang muslimah. Dianjurkan bagi kita untuk melakukan pengobatan jika terdapat permasalahan dari hal tersebut.

Persiapan Material

Saat menjalankan pernikahan, muslimah dituntut untuk mampu mengikutsertakan diri dalam soal pengurusan material. Kewajiban mencari nafkah adalah hal yang diwajibkan bagi suami, dan sebagai seorang istri, muslimah harus mampu melibatkan diri menjadi pengelola keuangan dari nafkah yang dihasilkan suaminya. Di suatu waktu, muslimah juga dapat membantu suaminya untuk mencari nafkah jika memang diperlukan. Banyak-banyaklah menggali ilmu tentang wirausaha dan biasakan diri sedini mungkin untuk dapat berhemat dan cerdas mendahulukan hal-hal yang menjadi prioritas hidup dalam membelanjakan uang.

Persiapan Sosial

Setelah menikah, maka terjadilah proses pembauran status sosial dari dua keluarga. Menikahkan seorang muslim dan muslimah berarti juga menyatukan dua keluarga yang berbeda dalam satu ikatan resmi dalam gerbang pernikahan. Setelah menikah, status sosial kita pun akan berubah menjadi istri dari seseorang, bukan lagi menjadi muslimah yang lajang. Sebagai seorang istri yang taat kepada suami, kita harus membiasakan diri untuk melibatkan diri pada aktivitas-aktivitas baru yang melibatkan suami kita dan keluarganya juga keluarga kita.

Sumber terkait: Persiapan Pranikah Bagi Muslimah

5 Ciri laki-laki shaleh yang “JANGAN” di tolak jika dia melamarmu.

Setiap muslimah tentu mendambakan laki-laki yang shaleh lagi taat, taat ibadahnya, bagus akhlaknya serta indah tutur katanya, pandangan mata yang menyejukkan, setiap untaian katanya yang baik lagi berisi nasihat-nasihat yang indah. Memiliki kepedulian yang tinggi serta perhatian, setiap wanita tentu memimpikan bertemu dengan laki-laki seperti ini sebagai pendamping hidupnya. Sebagai calon ayah bagi anak-anaknya, sebagai calon imam yang akan memimpin dan membimbingnya sampai ke syurga kelak.

Kebingungan yang sering muncul bagi setiap muslimah adalah bagaimana cara mendeteksi atau melihat laki-laki tersebut baik atau tidak, bagaimana mengenali ciri-cirinya. Banyak yang kelihatannya shaleh namun setelah menikah sifat aslinya menunjukkan jauh dari keshaleh-annya, banyak yang tampak diluar baik namun ketika setelah menikah terlihat sangat terbalik sekali dengan sifat awal yang dikenal, penyesalan di akhir tentu hal yang tidak diinginkan oleh semua wanita, tidak mau kalau pernikahan yang dia dambakan adalah sebuah kebahagiaan namun berujung pada penyesalan karena mendapatkan laki-laki yang jauh dari harapannya.

Berikut kami akan bagikan 5 ciri laki-laki shaleh yang in sya Allah baik, taat serta cocok dihati.

1. Baik hubungannya dengan Allah SWT

Ciri pertamanya adalah memiliki hubungan yang baik dengan Allah SWT, bisa terlihat dari ibadahnya kepada Allah, shalat tepat waktu, mengerjakan amalan-amalan sunnah, ingin selalu dekat dengan Allah bisa dilihat dari kualitas dan kuantitasnya dalam berinteraksi dengan Al-quran. Selalu menjaga diri dari perbuatan-perbuatan tidak baik seperti menundukkan pandangannya pada wanita, menjaga pergaulannya dengan wanita, menjaga harta dan memastikan setiap harta yang dia nikmati adalah harta yang halal, didapat dari sumber yang halal serta cara yang halal pula.

2. Baik hubungannya dengan orang tuanya khususnya ibu

Ciri kedua yang dimiliki laki-laki shaleh adalah memiliki hubungan baik dengan ibunya, selalu taat dan patuh pada ibunya, selalu berbakti pada ibunya, memiliki kedekatan khusus dengan ibunya.

3. Baik dan perhatian pada anak-anak

Ciri yang ketiga adalah memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak kecil, sensitive ketika melihat anak-anak dan secara refleks ingin bermain dengan anak-anak yang dilihatnya, menggendong anak-anak yang dilihatnya. Rasa ini muncul tanpa disengaja, tapi memang sudah ada dalam dirinya. Ini sangat penting karena mencari suami adalah mencari calon ayah bagi anak-anakmu, maka pastikanlah ia orang yang memiliki kepedulian terhadap anak kecil, sebagaimana Rasulullah SAW yang berhenti dan bahkan turun dari untanya ketika melihat anak kecil.

4. Baik hubungan sosial dan kemasyarakatannya

Berumah tangga adalah proses yang komplit, mempertemukan dua insan yang berbeda, mempertemukan dua keluarga yang berbeda dan juga mempertemukan dengan kehidupan serta lingkungan yang baru. Hidup bertetangga adalah salah satu hal yang akan dijalani oleh setiap keluarga. Maka kemampuan menjalin hubungan sosial kemasyakaratan adalah hal penting yang mesti dimiliki oleh sang suami sebagai kepala rumah tangga, bisa membaur dengan lingkungan sekitar, turut dan ikut serta kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di sekitarnya seperti kerja bakti, pengajian, saling menolong dan membantu dalam suka duka.

5. Baik hubungannya dengan uang

Uang, ia memang bukanlah segala-galanya, akan tetapi untuk mendapatkan segala-galanya butuh yang namanya uang. Tak sedikit rumah tangga yang bubar, hancur berantakan berujung pada perceraian hanya gara-gara uang, apakah karena uang yang sedikit , suami yang tidak bisa mencari uang, atau mungkin kehidupan yang terlalu boros tidak seimbang antara pengeluaran dan pemasukan sehingga menyebabkan berhutang sana-sini.

Kemampuan berhubungan baik dengan uang adalah kemampuan wajib yang mesti dimiliki seorang suami, mampu mencarinya dengan cara dan sumber yang halal, serta mampu juga mengatur pengeluaran, pemasukan serta pengelolaan investasi untuk masa depan. Baik hubungannya dengan uang bukan berarti ia kaya raya dan memiliki banyak uang, akan tetapi ia mampu menggunakan uang, menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran, mengatur emosi untuk memilih antara suatu kebutuhan dengan yang hanya keinginan.

Ya, kurang lebih itulah 5 ciri laki-laki shaleh yang jika ia datang melamarmu jangan kamu tolak, tips lain agar mudah bertemu dengannya maka pantaskan jugalah diri seperti apa ciri-cirinya, karena jodoh adalah cerminan dirimu. Mungkin muncul lagi pertanyaan dari kaum muslimah, bagaimana cara mengetahui laki-laki yang memiliki 5 ciri diatas?, In syaa Allah akan kita bahas dalam waktu dekat.

Sumber foto : ngaturjiwo.blogspot.com

Ketika jodoh tak kunjung bertemu…

“Mengapa”, mungkin adalah sebuah kata mengawali pertanyaan bagi sahabat, teman dan saudara-saudara yang masih sendiri. Mengapa saya belum ketemu dengan jodoh saya?, mengapa lama sekali saya berjodohnya?, mengapa teman-teman semua sudah menikah semua?, mengapa saya masih sendiri? dan pertanyaan-pertanyaan mengapa lainnya.

Menjadi kegalauan tersendiri ketika diri masih sendiri, jodoh tak kunjung bertemu, makin hari usia kian menua. Apakah disaat ini harus larut dalam galau berkepanjangan yang tak berujung?, kami rasa semestinya tentu tidak begitu. Seperti yang sering kami sampaikan di awal-awal dalam tulisan sejenis, kalau jodoh adalah ujian. Jodoh cepat itu ujian, jodoh lama juga ujian bahkan ketika Allah tidak pertemukan sama sekali dengan jodohnya di dunia juga ujian, jadi intinya sama?, iya, sama-sama ujian. Ujiannya sama mungkin rasanya yang berbeda.

Cara terbaik menghadapi ujian tentu dengan menerimanya dengan ikhlas, lapang dada dan penuh pasrah diri pada Allah SWT, yakin kalau apapun yang Allah berikan adalah yang terbaik bagi kita. Pada kesempatan kali ini kami akan bagikan hal apa saja yang teman-teman bisa lakukan ketika menghadapi kesendirian.

1. Fokus berbakti dan bahagiakan orang tua.

Membahagiakan orang tua disaat masih sendiri adalah jalan terbaik untuk mengusir kegalauan. Banyak orang yang merasa sepi ketika sendiri sehingga tak sedikit juga yang akhirnya memilih jalan pacaran dan menghabiskan hari-harinya bersama sang pacar. Satu hal yang sangat disayangkan adalah ia lupa, kalau ada orang yang jauh lebih utama untuk dibersamai yaitu orang tua, ayah atau ibu atau mungkin juga kakak dan adik.

Setelah menikah nanti apalagi bagi yang wanita tentu tidak akan bisa sebebas ketika masih sendiri untuk bersama orang tua, maka manfaatkanlah kesempatan itu, jangan sia-siakan. Bahagiakan orang tuamu, bekerja dan berkaryalah untuk membahagiakan mereka.

2. Belajar ilmu rumah tangga

“Apa doa agar jodoh datang cepat?”
“Apa amalan agar jodoh cepat datang?”
“Apa tips agar jodoh datang cepat?”

Itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering masuk ke kami, pertanyaan populer dari mereka yang galau akan kesendiriannya. Kenapa kami membahas pertanyaan itu disini?, karena ternyata mereka-mereka yang sendiri malah lebih sibuk memikirkan cara agar jodohnya cepat datang ketimbang mempersiapkan ilmu disaat jodoh tersebut datang salah satunya adalah belajar, belajar ilmu-ilmu pra-nikah, belajar ilmu tentang pernikahan, tentang rumah tangga, tentang mendidik dan merawat anak. Manfaatkan waktu yang ada saat ini untuk belajar dan mempelajari ilmu tersebut, karena bisa jadi Allah sedang memberi kamu waktu untuk belajar dan mempersiapkan diri lebih maksimal.

3. Banyaklah memberi

Dan yang ketika adalah banyak memberi, banyak berbagi dan minta didoakan kepada setiap orang yang kita beri. Banyak-banyak sedekah, sedekah waktu, sedekah uang, sedekah ilmu dan banyak lagi hal-hal lain yang kita miliki dan itu bisa diberikan.

Sumber : http://www.elmina-id.com/ketika-jodoh-tak-kunjung-bertemu/

Inilah 3 hal kecil yang membuat suami makin mencintaimu…

“Ketahuilah, sesungguhnya bagi kamu terhadap istri-istri kamu ada kewajiban dan bagi istri-istri kamu terhadap kamu ada pula kewajiban (HR Ashhabus Sunnah dishahihkan oleh At-Tirmidzi)

Mawaddah atau cinta yang selalu bergelora adalah hal yang menjadi impian setiap pasangan, cinta yang selalu tumbuh dari masa ke masa, dari waktu ke waktu. Semakin bertambahnya usia pernikahan semakin bertambah juga rasa cinta adalah harapan setiap pasangan, suami ingin makin dicintai oleh istrinya begitu juga sebaliknya istri ingin lebih dicintai oleh suami.

Mawaddah atau cinta yang selalu menggelora tidak mudah memang untuk diraih karena yang sering terjadi pada kenyataannya adalah sebaliknya. Semakin bertambah usia pernikahan, maka semakin meningkat juga kejenuhan terhadap pasangan, rasa bosan terhadap pasangan yang mana hal-hal ini tidak jarang yang berujung pada pertengkaran, saling menyalahkan dan saling merasa benar sehingga pada tingkatan tertentu akan menyebabkan perceraian, suatu hal yang halal namun sangat tidak di sukai oleh Allah SWT.

Mawaddah atau cinta yang selalu menggelora bisa ditumbuhkan, bisa dihadirkan sehingga hal ini akan selalu mewarnai setiap pernikahan menjadi rumah tangga bahagia dunia akhirat. Pada tulisan kali ini kita akan belajar bersama tentang 3 hal yang bila di lakukan in syaa Allah akan membuat pasangan kita makin mencintai kita, yang mana tulisan kali ini konteksnya adalah untuk para istri agar makin dicinta oleh suaminya. Bagaimana, anda mau makin dicintai oleh suami ?, jika belum menikah ini adalah ilmu berharga yang mesti anda pelajari dan pahami.

1. Menerima dengan penuh ketulusan dan keikhlasan

Ketika sudah terucap kata “sah” oleh para saksi dalam prosesi akad nikah, maka laki-laki yang awalnya bukan siapa-siapa itu telah menjadi suamimu, ia telah resmi menjadi imammu. Semenjak itu pulalah berlaku kewajibanmu terhadap suami untuk selalu taat dan patuh. Semenjak saat itu jugalah anda mesti menerimanya baik kelebihan yang dimilikinya maupun kekurangan yang dimilikinya. Bersyukur atas kelebihan yang dimilikinya dan menerima dengan sabar atas ketidaksempurnaannya, karena sejatinya pernikahan adalah saling menyempurnakan, karena hakikatnya pernikahan adalah saling bersabar dan mengingatkan atas segala ketidakmampuan.

Sikap menerima dengan tulus ikhlas adalah pondasi terbaik untuk tumbuhnya cinta, karena kebanyakan perselisihan dirumah tangga terjadi karena tidak adanya sikap saling menerima. Sikap saling menuntut, saling merasa benar dan menyalahkan adalah penyebab utama kerapuhan sebuah rumah tangga.

2. Memperhatikan hal-hal kecil

Pernah mendengar hukum Law of few (Hukum tentang yang sedikit) ?. Istilah ini dipopulerkan oleh Malcolm gladwell dalam bukunya Tipping point . Dalam buku ini ia menjelaskan bagaimana hal-hal kecil yang berhasil membuat perubahan besar. Hal ini berlaku dalam banyak konteks mulai dari bagaimana virus penyakit menyebar, bagaimana suatu karya berhasil dan sukses di masyarakat tentu juga bisa diimplementasikan dalam konteks percintaan rumah tangga. Karena bisa jadi cinta dalam rumah tangga itu tumbuh, bersemi dan mekar kembali layaknya bunga-bunga ditaman karena hal-hal kecil dan sederhana.

Menyambut suami yang pulang beraktivitas dengan pakaian terbaik, senyum terbaik, penampilan terbaik adalah salah satu contohnya. Menyiapkan minumnya, mendengarkan keluh kesahnya, memberikan pujian tulus dan ikhlas, ucapan terimakasih, atau mungkin hanya sekedar “emot” bertanda “love” di aplikasi pesan smartphone anda akan sangat berpengaruh dalam menumbuhkan cinta. So, mulai saat ini perhatikanlah hal-hal kecil yang mungkin karena hal kecil tersebut cintamu makin bersemi.

3. Mengakui dan menghargai pasangan

Kalau wanita ingin diperhatikan dan didengarkan maka laki-laki ingin dihargai, diakui dan dianggap keberadaannya. Banyak kesalahan komunikasi yang terjadi antara laki-laki dan wanita adalah ketika wanita memperlakukan laki-laki sebagaimana ia (wanita) ingin diperlakukan. Contoh sederhana ketika laki-laki (suami) menghadapi masalah, wanita hadir dengan niat baik dan ingin menunjukkan perhatiannya, ia menanyakan banyak hal, menawarkan bantuan dan solusi sambil terus bicara tanpa henti. Apakah hal ini akan menjadi solusi ? ternyata tidak, karena laki-laki tidak menyukai hal ini. Hal baik dan tanda perhatian menurut wanita belum tentu adalah hal baik menurut laki-laki. Laki ketika ada masalah cenderung diam, menyelesaikannya sendiri dan memberi tahu pasangannya ketika permasalahan tersebut telah selesai.

Untuk membangun rumah tangga yang bahagia tentu dibutuhkan bekal, salah satunya adalah 3 hal diatas, in syaa Allah akan sangat bermanfaat dan akan memberikan dampak yang bagus untuk rumah tanggamu bagi yang sudah menikah. Dan bagi anda yang masih sendiri tentu hal ini akan menjadi bekal berharga dalam menjalani rumah tanggamu kelak.

Sumber : http://www.elmina-id.com/inilah-3-hal-kecil-yang-membuat-suami-makin-mencintaimu/

Beginilah semestinya dalam menerima atau menolak pinangan…

Salah satu tugas dari Ayah adalah mencarikan jodoh terbaik dan menikahkan dengan anaknya, ketika datang pinangan dari laki-laki biasanya sang ayah memperhatikan agama calon menantunya, melihat nasab keluarganya, melakukan penjajakan atas sikap dan karakter si calon tersebut dan meminta izin dan pendapat anaknya dari calon yang datang idealnya begitu. Namun hari ini kondisinya terbalik, si anak perempuan yang mencari calonnya, mengenali calonnya, mengenalkan dan minta pertimbangan pada orang tua, bahkan tak sedikit juga yang memaksakan pilihannya sendiri kepada orang tuanya dengan dalih sudah cinta.

Lalu, semestinya apa saja yang harus menjadi pertimbangan dalam menerima atau menolak lamaran (pinangan) ?

1. Agamanya

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi Rasulullah bersabda:

“Jika datang kepada kalian (Wahai calon mertua) orang yang kalian sukai (ketaatan) agamanya dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia dengan putrimu. Sebab jika kamu tidak melakukannya akan lahir fitnah (bencana) dan akan berkembang kehancuran dimuka bumi.”

Kemudian ada yang bertanya :

“Wahai Rasulullah, bagaimana jika pemuda itu cacat atau kekurangan?”

Maka Rasulullah menjawab hingga mengulanginya sampai 3 kali :

“Jika datang kepada kalian orang yang bagus agamanya dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia (dengan putrimu)!”

Jelas disini bagaimana Rasulullah mengutamakan agama dibanding hal lainnya seperti harta, keturunan dan ketampanan. Bagi para muslimah bisa mengkomunikasikan hal ini kepada orang tuanya agar lebih memilih pertimbangan agama diatas pertimbangan yang lainnya. Ini dilakukan jika orang tua masih memiliki persepsi bibit, bobot dan bebet dalam memilih pasangannya.

2. Mempertimbangkan kecocokan bagi si anak itu sendiri.

Nah kalau lamaran itu datang kepada orang tua maka orang tuanya yang minta izin pada anak, namun jika lamaran itu datang kepada sang anak lansung misalnya dalam bentuk proses taaruf, maka disinilah si anak yang mempertimbangkannya. Bagi si anak sendiri semestinya tetap menjadikan agama sebagai patokan utama akan tetapi juga boleh melihat pertimbangan-pertimbangan lain seperti ekonomi, ekonomi disini maksudnya bukan melihat seberapa banyak hartanya namun seberapa besar dia bisa bertanggung jawab dalam menyiapkan nafkah untuk istri dan anaknya kelak.

Memilih menolak dengan berbagai alasan seperti tidak cocok dan lain sebagainya boleh-boleh saja namun yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu “pilih-pilih” apalagi seperti tidak ada kesamaan, beda persepsi, beda warna kesukaan, beda makanan kesukaan dan hal-hal lain yang sebenarnya tidak prinsip.

Sementara dalam mengenali bagaimana jodoh terbaik dan laki-laki terbaik yang mesti diterima sebagai calon suami. Ada baiknya sahabat semua juga membaca tulisan “5 Ciri laki-laki shaleh yang jangan ditolak jika melamarmu”

Sumber : http://www.elmina-id.com/beginilah-semestinya-dalam-menerima-atau-menolak-pinangan/

Allah “membocorkan” rahasia tentang jodohmu dalam Al-quran…

Jika suatu ketika seseorang atau mungkin kamu ditanya tentang jodohmu maka akan muncul beragam jawaban. Jika belum punya tambatan hati sama sekali biasanya jawabannya ingin jodoh yang serba sempurna contoh : maunya jodoh yang shaleh, tampan, mapan, hafalan Al-quran sekian juz, ibadah hariannya bagus, dari keturunan yang baik-baik yang pada intinya ketika masih kosong hati dan pikiran dari keterikatan hati dengan seseorang pada umumnya akan membuat pilihan target jodoh impian yang serba sempurna.

Tapi jika sudah punya tambatan hati atau mungkin pacar, maka jawabannya beda lagi. Jika ditanya tentang jodohnya jawaban akan mengarah pada ciri-ciri pasangannya (pacarnya). Tak peduli lagi tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh “pacarnya” yang jelas maunya sama si dia.

Jawabannya akan berbeda lagi jika kita tanyakan kepada orang yang pernah gagal dalam pacaran, gagal menuju pernikahan mungkin pacarnya menikah duluan dengan orang lain atau putus. Biasanya kalau yang ini jawabannya agak rada pesimis, “semua laki-laki itu sama saja”, “saya tidak percaya lagi dengan laki-laki”, “saya sakit hati dengan laki-laki”, “untuk saat ini tidak mikirin jodoh dulu”, “Trauma nanti takut gagal lagi”.

Tapi jika usia sudah mulai lanjut, teman-teman sudah punya momongan, keluarga dan saudara sudah mulai bertanya “kapan menikah”, maka jawabannya tentang jodoh menjadi lebih simple. “Yang penting islam, shaleh, taat dan mampu membiayai keluarga”.

Ya, kurang lebih begitulah jawaban umum jika ditanya tentang jodoh ke beberapa orang, masing-masing orang tentu punya persepsi dan defenisi sendiri tentang jodohnya. Ada yang optimis dengan jodohnya, ada yang subjektiv dalam memberikan penilaian , ada yang pesimis dan ada juga yang sangat sederhana dan simple. Semua tentu bergantung pada pengalaman masa lalu, kondisi saat ini dan tentang bagaimana pengetahuannya terhadap jodoh.

Banyak orang yang galau tentang jodohnya, tak sedikit yang khawatir salah pilih atau malah tidak ada yang memilih sehingga memilih jalan maksiat pacaran sebagai ikhtiar untuk mendapatkan jodohnya. Yang pacaranpun jangankan mendapat solusi yang ada malah menambah masalah sehingga memandang pesimis perkara perjodohan. Di lain pihak ada juga yang semakin hari semakin gelisah karena Allah belum pertemukan ia dengan jodohnya sementara usia makin hari makin bertambah.

Kenapa banyak yang gelisah dan galau ketika berbicara jodoh ?, karena kebanyakan diantara kita memaksakan definisi dan persepsi pribadi kita tentang jodoh, mengikuti “ego” yang bahkan sudah bercampur dengan nafsu syahwat dalam menentukan jodoh kita. Jodoh memang misteri, tidak ada yang tau tentang siapa jodoh kita, namun kabar baiknya Allah sudah kasih sedikit bocoran tentang jodoh kita yang mana jika hal ini kita jadikan sebagai acuan tentu akan menjadi solusi utama kegalauan dan kegelisahan kita.

Allah membocorkan Rahasia tentang jodoh didalam surat An-nur Ayat 26 :

“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An-Nur:26)

Di ayat diatas Allah jelaskan laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik begitu juga sebaliknya. Disini kita mendapatkan sebuah “clue” kalau jodoh itu adalah cerminan diri kita, ia sebagaimana diri kita. Jika kita shaleh, taat, suka membaca Al-quran, baik akhlak dan prilakunya In syaa Allah, Allah akan pertemukan juga dengan orang yang seperti itu.

Setelah mengetahui ini, tentu kita sama-sama memahami, meyakini dan tentu juga mengamalkannya. Diharapkan setelah mengetahui hal ini bisa mengubah persepsi kita dalam memahami jodoh, yang padamulanya mungkin fokus “pada siapa” jodohnya menjadi fokus “bagaimana pribadi saya” agar mendapatkan jodoh sesuai impian dan harapan saya.

Sumber : http://www.elmina-id.com/allah-membocorkan-rahasia-tentang-jodohmu-dalam-al-quran/

Ya Allah, Seandainya Aku Menikah Dengannya…

Mungkin diantara anda semua pernah mendengar atau menonton video seorang wanita yang datang ke pernikahan mantan pacarnya, lalu di tempat resepsi pernikahan sang mantan wanita itu tak sanggup menahan diri hingga akhirnya berpelukan dengan mantan pacarnya yang sudah menjadi suami orang lain. Menurut berita yang beredar laki-laki dan wanita tersebut sudah menjalani hubungan pacaran selama 7 tahun, dan kisah cintanya berakhir dengan tragis bertemu di pelaminan hanya sebagai tamu bukan sebagai mempelai.

Di kisah lain, dunia sosial media kita juga pernah dihebohkan dengan banyak beredar foto-foto karangan bunga dari seseorang yang dikirim ke pernikahan mantan pacarnya. Kita tidak akan terlalu banyak membahas tentang berita-berita diatas akan tetapi kita akan membahas sesuatu yang lazim terjadi di dunia percintaan muda-mudi khususnya yang mengambil jalur pacaran yaitu ketika mencintai tapi tak bisa memiliki.

Kelihatannya ini memang sesuatu yang sepele, tapi pada dasarnya ini adalah masalah yang cukup serius, karena tak sedikit anak-anak muda ketika gagal menikah dengan orang yang dicintainya berdampak buruk kepada pribadinya seperti gelisah, galau, risau, sakit hati, dendam, datang kedukun, putus asa, stress berat, bahkan pada kasus lain ada yang sampai bunuh diri. Memang begitulah cinta, terkadang ia bisa membuat orang tersenyum bahagia namun disaat lain cinta juga bisa membuat orang lain menderita sepanjang usia. Memang benar begitukah cinta?.

Maka ditulisan Indahnya Menikah Tanpa Pacaran kami mewanti-wanti agar menjauhi dan meninggalkan aktivitas pacaran. Apapun alasannya aktivitas pacaran itu mendekatkan setiap pelakunya kepada perzinaan, sementara dalam Al-quran Allah sudah menegaskan “Jangan dekati zina” . Sesuatu yang Allah larang sudah tentu memiliki dampak buruk bagi pelakunya, salah satu dampak buruk pacaran adalah bisa menimbulkan “penyakit kejiwaan” pada seseorang jika apa yang menjadi impian dari cintanya tidak tercapai.

Pacaran 5 tahun, 6 tahun atau bahkan sampai 7 tahun dan lebih. Banyak hal sudah dilakukan, ikrar cinta sejati sudah diucapkan, panggilanpun sudah ayah-bunda, mama-papa tapi apakah ini menjamin kalau yang menjadi pacar anda hari ini akan menjadi jodoh anda suatu saat kelak?. Tidak ada jaminan kalau yang menjadi pacar kita hari ini akan menjadi pasangan hidup kita.

Jodoh adalah mutlak ketentuan Allah SWT, Allah jauh lebih tau mana yang terbaik untuk kita , terbaik untuk didunia dan juga di akhirat. Satu hal penting yang mesti kita ingat adalah jodoh cerminan diri, jika diri kita baik maka In syaa Allah jodoh kitapun akan baik begitu juga sebaliknya jika kepribadian kita buruk begitu jugalah jodoh kita. Maka semestinya ikhtiar yang harus kita lakukan adalah memantaskan diri dan terus memperbaiki diri dari masa ke masa dari waktu ke waktu.

Siap menerima apapun ketentuan dari Allah untuk kita adalah salah satu parameter kesiapan seseorang untuk menikah. Siap menerima jika kita menikah dengan orang yang kita cintai, dengan orang yang tidak kita cintai atau dengan siapapun. So, lagi-lagi kuncinya jangan ada rasa dan cinta yang berlebihan dan mendalam sebelum ada akad nikah yang menghalalkan.

Ya, Allah seandainya aku menikah dengannya, Mungkin ada diantara anda apakah itu saudara, sahabat, teman atau mungkin anda sendiri yang sedang patah hati, catatlah nasihat cinta dari kami ini “Cinta sejati itu tidak akan membuatmu sakit hati, jika membuatmu sakit hati maka bisa jadi itu hanya nafsu yang mengatasnamakan cinta sejati”.

Sumber : http://www.elmina-id.com/ya-allah-seandainya-aku-menikah-dengannya/

Benarkah anda mencintai anak-anak anda ?

Mungkin suatu pemandangan yang sangat menyedihkan ketika melihat seorang ibu yang membentak-bentak anaknya, menjewer telinga anaknya hingga menangis meraung-raung. Di kondisi lain mungkin juga kita sering melihat seorang ayah yang dengan mudah mencabut ikat pinggangnya dan memukuli anaknya. Di tempat lain mungkin ada yang lebih miris dan menyedihkan ketika ada orang tua yang menyiksa anaknya hingga meninggal dunia.

Kekerasan pada anak memang salah satu masalah besar dinegeri ini, meskipun sudah banyak asosiasi atau LSM yang mengatasnamakan pejuang dan pelingdung anak ternyata tidak mengurangi terjadinya kekerasan terhadap anak-anak dibawah usia. Selain kekerasan fisik yang juga kerap terjadi adalah pemaksaan anak dibawah umur untuk bekerja apakah itu sebagai pemulung, pengamen, kuli panggul dan pekerjaan-pekerjaan berat lainnya.

Selain kekerasan fisik juga sering terjadi kekerasan psikis terhadap anak, ketika orang tua mengekang anaknya dengan peraturan yang serba berlebihan, ketika orang tua memaksakan kehendaknya kepada anaknya, ketika orang tua menutup pintu diskusi dan komunikasi terhadap anaknya juga merupakan suatu hal yang sangat berbahaya bagi masa kini maupun masa depan si anak.

Anak, anugerah terindah yang Allah berikan kepada orang tua, tak semua orang tua Allah berikan anugerah rezeki anak ini. Bahkan tak jarang yang sampai tua tidak memiliki anak sehingga mengadopsi anak adalah jalan lain untuk memiliki anak. Mensyukuri tentu hal yang patut kita lakukan sebagai orang tua ketika Allah berikan amanah rezeki berupa anak.

Memperlakukan anak dengan penuh cinta, kasih dan sayang. Berbicara lemah lembut terhadapnya, mengajak anak berdiskusi dan berkomunikasi secara intens, mendengarkan keluh kesah serta keinginan anak adalah hal penting yang harus dilakukan para orang tua terhadap anak-anaknya.

Kami yakin, semua orang tua bekerja dari pagi sampai petang mencari nafkah sebagai bentuk cinta dan sayang kepada anak-anak kita. Kita bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anak-anak kita, tapi ada satu hal yang perlu kita ingat adalah anak kita tidak hanya membutuhkan materi-materi saja, tapi ada yang tentu sangat dibutuhkan oleh putra-putri kita yaitu kasih sayang dan perhatian orang tuanya.

Terkadang memang kenakalan anak-anak kita menyulut emosi kemarahan kita sebagai orang tua, tapi ada satu hal yang perlu kita ingat, kalau kenakalan dan keisengan anak kita tersebut hanya sementara. Yang mungkin suatu saat kelak kita sebagai orang tua merindukan saat-saat dimana anak kita nakal ketika dia masih kecil, maka sayang disayangkan sekali jika ini menjadikan emosi kita tersulut dan sampai memukul serta menganiaya anak-anak kita.

Pemberian materi itu perlu, namun pemberian pendidikan karakter, perhatian, memberikan waktu berkualitas untuk mendengarkan keluh kesah serta keinginan-keinginan anak-anak kita juga penting. Semoga kita para ayah, para bunda bisa menjadi ayah dan ibu yang baik, bersahabat serta menjadi teladan bagi anak-anak kita.

Sumber:http://www.elmina-id.com/benarkah-anda-mencintai-anak-anak-anda/

Beginilah Allah Mempertemukan Kamu Dengan Dia…

“Jodoh itu rezeki namun kapan dan bagaimana bertemunya itu misteri”

Pernahkah kamu memikirkan bagaimana dan seperti apa pertemuanmu dengan jodohmu kelak? atau kamu sudah menerka-nerka kira-kira seperti apa jodohmu. Bagi kamu yang masih pacaran (semoga segera putus,hehe) mungkin dengan penuh keyakinan tinggi akan menjawab kalau jodohmu kelak adalah pacarmu, apakah ada jaminan ?, jelas sama sekali tidak ada jaminan pacarmu hari ini akan menjadi suami atau istrimu kelak.

Layaknya rezeki, jodoh kadang dengan cara yang tidak disangka-sangka dan tidak bisa diterka. Kamu bisa melihat orang-orang disekitarmu apakah itu orang tua, kakak, tetangga, teman atau siapapun lihat bagaimana Allah mempertemukan mereka dengan pasangannya. Ada yang lucu, unik, menggemaskan dan meskipun ada juga yang menyedihkan. Banyak cara untuk bertemu dengan jodoh, namun pastikan itu cara-cara yang Allah ridhoi.

Imam syafii seorang ulama besar sekaligus imam mazhab ayahnya berjodoh dengan cara yang unik, ia berjodoh disaat hendak minta diikhlaskan atas buah apel yang ditemukannya di aliran sungai. Beda lagi dengan kisah nabi Musa AS yang lari ke negeri madyan untuk menghindari diri dari kejaran firaun, disana ia bertemu dengan putri dan syuaib dan membantunya mengambil air hingga akhirnya merekapun berjodoh. Nabi Yusuf AS berjodoh dengan Zulaikha perempuan istri raja mesir yang pada awalnya pernah menggodanya dan juga mengfitnahnya hingga dipenjara.

Lalu bagaimana Allah mempertemukan kamu dengan dia jodohmu kelak?, tidak perlu dihiraukan dan dirisaukan karena Allah tentu sudah menyiapkan cara terbaik pertemuanmu dengan jodohmu kelak. Tapi perlu diingat Allah hanya akan mempertemukanmu dengan orang-orang yang “tepat” sepertimu dengan kata lain adalah cerminan dirimu. Jadi jika ingin mendapatkan jodoh terbaik, shaleh, taat, takwa ya pastikan terlebih diri pribadi kamu juga shaleh, taat dan bertakwa.

Jodoh yang tepat akan datang diwaktu dan saat yang tepat, semua kita termasuk juga dulu saya sebelum menikah tentu menginginkan jodoh yang tepat. Pernikahan tidak hanya 1 atau 2 hari tapi sepanjang usia, artinya ketika menentukan jodoh kamu sedang menentukan siapa orang yang akan mendampingi dan menemanimu hingga akhir usia, pernikahan juga tidak hanya untuk dunia saja akan tetapi adalah suatu hal yang akan dipertanggung jawabkan hingga akhirat kelak, maka jangan sekali-kali lupa melibatkan Allah dan ketentuan-ketentuannya dalam proses ikhtiar menemukan jodohmu. Pernikahan juga tidak hanya bicara tentang kamu dan dia tapi juga tentang keluargamu dan keluarganya dia maka libatkan juga keluargamu minta pendapat ayah-ibu tentang kriteria dan harapan tentang calon menantu yang mereka inginkan.

Bagaimana Allah mempertemukanmu dengan dia?, biarlah itu jadi rahasia Allah dan menjadi kejutan indah untukmu suatu saat kelak.

Sumber:http://www.elmina-id.com/beginilah-allah-mempertemukan-kamu-dengan-dia/

Menemukan Cinta Sejati Tanpa Harus Sakit Hati…

“Saya takut jatuh cinta”
“Saya trauma sama laki-laki”
“Saya takut gagal memilih”

Trauma dalam dunia percintaan adalah suatu hal yang kerap menimpa wanita, apalagi bagi mereka yang menjalankan aktivitas pacaran tentu sakit hati sudah jadi makanan sehari-hari. Kegagalan taaruf, cinta yang dilarang orang tua, nikah dipaksakan oleh keluarga adalah hal lain yang juga bisa membuat seseorang trauma.

Pencarian cinta sejati malah berujung sakit hati sehingga muncul pertanyaan “benarkah ada cinta sejati?” . Ujian kehidupan terkadang berbeda-beda, ada yang Allah uji dengan kesulitan harta, kesulitan hidup dan juga kesulitan dalam menemukan jodoh.

“Ketika kita menjadikan cinta kepada Allah adalah yang PERTAMA dan UTAMA maka cinta kepada selain Allah hanyalah bentuk perwujudan dari cinta kita kepada Allah SWT”

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab cinta kita berujung pada sakit hati, yang pertama adalah tidak ada kejelasan karena apa kita mencintai ? yang kedua adalah untuk apa kita mencintai ? dan yang kita adalah seberapa paham kita akan makna cinta.

Karena apa kita mencintai ?

Karena hartakah?, karena wajah ?, karena kedudukan ?, karena mengikuti nafsu dan syahwat ? ataukah kita mencintai karena Allah SWT. Jawabannya akan terlihat dengan bagaimana cara kita mencintai, jika cinta kita memang karena Allah SWT tentu kita akan mencintai juga dengan cara-cara yang Allah ridhoi. Jadi, selama kita mencintai karena Allah in syaa Allah tidak akan menemukan sakit hati, sebab kita selalu yakin Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita.

Untuk apa kita mencintai ?

Untuk apa kita mencintai?, untuk hal duniawi atau untuk mendapatkan ridho Allah SWT ?. Ingat quotes diatas tadi. Jika kita menjadikan cinta kepada Allah sebagai cinta yang pertama dan utama maka cinta kepada yang lain adalah bentuk dari perwujudan dari cinta kepada Allah SWT.

Kita menikah, mencintai lawan jenis kita sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, karena Allah perintahkan kepada kita untuk menikah, meneruskan keturunan dan kita melakukannya semata untuk menggapai ridho Allah SWT. Jika kita sudah melakukannya untuk Allah apakah mungkin akan sakit hati?, kami rasa tentu tidak.

Seberapa paham kita akan makna cinta ?

Memang membicarakan perkara cinta bukanlah hal yang sederhana, tidak sedikit pujangga yang mencoba menafsirkannya namun sebanyak pujangga yang mencoba memaknainya sebanyak itu jugalah muncul definisi tentang cinta.

Namun pada kali ini kita tidak akan mencoba mendefinisikan apa itu cinta, akan tetapi kita mencoba memaknai cinta dari sisi lain. Kita maknai cinta adalah sebuah “rasa” yang mana untuk mengetahui “rasanya” dia butuh “rasa” lain sebagai pembanding. Sebagaimana kita mengetahui rasa manis itu enak karena kita tau ada rasa pahit yang tidak enak, kita menyadari ada udara dingin karena kita tau ada udara panas. Ya, kita butuh “rasa” lain sebagai pembanding untuk memaknai sesuatu begitu juga dengan cinta, untuk paham dan mengerti cinta kita juga butuh “rasa” lain apakah itu kekecewaan, sakit hati, marah, menangis, bahagia dan rasa-rasa lainnya karena dengan “rasa-rasa” itulah cinta menjadi lebih berwarna. Begitulah cinta sejati, selamat menemukan cinta sejatimu.

Sumber:http://www.elmina-id.com/menemukan-cinta-sejati-tanpa-harus-sakit-hati/

Allah SWT Menciptakan Syurga ‘Adn Untuk Kita dan Anak-Anak Kita

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(Q.S : At-Tahrim: 6)

Ayat diatas mengingatkan kita semua untuk menjaga diri kita sendiri dan keluarga kita dari api neraka, dalam kata keluarga tentu termasuk juga suami, istri, dan anak-anak kita. Menjadi satu kewajiban bagi istri dan suami untuk saling mengingatkan serta bekerjasama dalam mendidik anaknya menjadi anak yang shaleh. Anak yang taat akan perintah Allah SWT, anak yang meninggalkan larangan Allah SWT dan takut bermaksiat kepada Allah SWT.

Menjaga diri kita sendiri adalah kata yang diletakkan lebih awal dalam ayat ini, tentu tujuannya adalah agar kita sebagai orang tua bisa menjadi contoh dan teladan bagi anak-anak kita. Kita mengajar dan mendidik anak-anak kita tentang agama melalui contoh dan teladan tidak hanya melalui kata-kata. Ketika kita mengajarkan anak-anak kita untuk melakukan shalat tepat waktu dan berjamaah maka tentu orang tuanya juga shalat tepat waktu, ketika orang tua mengajarkan anaknya memiliki akhlak yang baik, tutur kata yang indah tentu orang tuanya telah terlebih dahulu melakukan hal ini.

Di ayat ini kita juga belajar betapa pentingnya pendidikan berbasis keteladanan, karena jika kita memberikan pendidikan berbasis keteladanan kepada anak-anak kita maka hal ini akan membentuk karakter serta membangun kepribadiannya. Akan tetapi jika kita hanya mendidik anak-anak kita dengan kata-kata maka yang terjadi adalah anak kita melakukannya karena takut kepada kita sebagai orang tuanya, sehingga ketika tidak ada orang tuanya maka dia tidak akan melakukannya.

Kalau ayat diatas memberikan peringatan kepada kita untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka maka dalam ayat lain Allah memberikan sebuah janji yang sangat indah serta istimewa untuk kita dan keluarga kita yaitu janji syurga ‘Adn.

“Syurga ‘Adn. Mereka masuk kedalamnya bersama mereka yang shalih di antara orangtua mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka, sedang malaikat-malaikat masuk ketempat-tempat mereka dari semua pintu” (Q.s. Ar-Ra’d : 23 )

Betapa indahnya janji Allah untuk kita ?, untuk orang-orang yang shaleh. Sebuah motivasi yang Allah berikan kepada kita semua untuk menjadi keluarga yang shaleha, yaitu masuk satu keluarga kedalam satu syurga khusus, tidak hanya itu kitapun akan dilayani oleh para malaikat yang masuk ke tempat kita dari semua pintu. Ma syaa Allah sungguh suatu hal yang sangat indah Allah janjikan pada kita, semoga kita semua dan keluarga kita Allah perkenankan masuk ke syurga ‘Adn. Aamiin Ya Allah, Aamiin Ya Rabb..

Sumber: http://www.elmina-id.com/allah-swt-menciptakan-syurga-adn-untuk-kita-dan-anak-anak-kita/

Ketika Orang Tua Tidak Merestui Pernikahanmu…

Sebuah impian setiap muslim atau muslimah tentu adalah menyempurnakan separuh agama melalui pernikahan. Membangun Istana cinta yang megah berharap istana itu akan selalu utuh hingga ke syurga kelak.

Restu orang tua, adalah hal penting yang mesti dimiliki oleh setiap anak sebelum menikah. Namun terkadang tak sedikit yang memiliki kendala disini. Di saat ada laki-laki yang datang kerumah untuk meminang tapi disaat itulah orang tua tidak merestui lamaran tersebut. Apakah karena belum cukup umur, pekerjaan dan penghasilan yang tidak sesuai dengan harapan orang tua, kriteria keturunan yang tidak sesuai standar keinginan orang tua, atau mungkin karena alasan agama, akhlak serta sikap calon menantu yang tidak sesuai dengan apa yang dicita-citakan orang tua.

Dalam beberapa daerah ada istilah “Bibit, Bobot, Bebet”, “Bibit” melihat calon menantu berdasarkan asal usul keluarga dan keturunannya, “Bobot” mempertimbangkan calon menantu dari kepribadian calon yang dipilih mulai dari sikap, watak, akhlak, pekerjaan, penghasilan, ilmu, serta berbagai kapasitas pribadi lainnya, sementara “Bebet” adalah teman atau pergaulan dengan siapa si calon bergaul dan berteman.

Setiap orang tua tentu hanya punya satu keinginan untuk anaknya yaitu mendapatkan yang terbaik, orang tua ingin anaknya bahagia, orang tua ingin orang yang kelak akan menjadi suami anaknya bisa menjaga dan melindungi anaknya layaknya dirinya melindungi anaknya. Nah, terkadang cara orang tua ingin mendapatkan menantu yang terbaik untuk anaknya sering terjadi perbedaan “persepsi” dengan anak. Ada orang tua yang memiliki persepsi agar anaknya bahagia harus menikah dengan orang yang kaya raya sehingga orang tua dengan tipe seperti ini akan menjadikan jenis pekerjaan dan penghasilan , ada orang tua yang memiliki persepsi agar anaknya bahagia harus menikah dengan orang keturunan bangsawan, keturunan terhormat, namun tentu ada juga yang menjadikan ketaatan serta ketakwaan sebagai dasar kebahagiaan anaknya sehingga para orang tua yang memiliki persepsi seperti ini tentu akan menjadikan ketaatan dan ketakwaan sebagai parameter utama dalam memilih jodoh bagi anaknya.

***

Perbedaan persepsi antara orang tua dan anak inilah yang terkadang sering menjadikan hal pernikahan tidak direstui oleh orang tua atau dalam kasus lain terjadi pemaksaan untuk menikah dengan orang yang menjadi pilihan orang tua, yang menjadi penyebab utama hal ini terjadi adalah tidak adanya atau kurang komunikasi antara orang tua dengan anak.

Maka solusi utama untuk menyesuaikan agar pendapat anak dengan orang tua selaras adalah dengan membangun komunikasi antara anak dengan orang tua. Jika memang dari orang tua sendiri tidak memulai komunikasi dengan anaknya mengenai jodoh, maka kita sebagai anaklah yang memulai komunikasi dengan orang tua tentang urusan jodoh, dan tentu komunikasinya dibangun jauh-jauh hari tidak dadakan ketika akan menikah.

Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah menanyakan kepada orang tua calon menantu seperti apa yang mereka inginkan, calon menantu seperti apa yang menjadi harapan mereka. Jika persepsi orang tua kita masih menjadikan hal-hal yang bersifat materi sebagai acuan utamanya dalam menentukan jodoh maka tugas kitalah mengkomunikasikan hal ini kepada orang tua sebaik-baik mungkin tanpa menyakiti hati mereka.

Terkadang komunikasi untuk menyamakan persepsi dengan orang tua ini tidak cukup hanya satu kali pembicaraan, butuh kesabaran dan konsistensi untuk selalu menyampaikannya pada orang tua. Jadikan ini sebagai bentuk birrul walidain kita kepada orang tua, seperti yang kami sampaikan di awal apapun yang disampaikan orang tua maka niat mereka hanya satu, yaitu ingin yang terbaik untuk kehidupan kita kelak. Sementara persepsi tentang kebaikan yang diinginkan orang tua kitalah yang terkadang berbeda-beda. Sangat bergantung pada latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, latar belakang masa lalu dan juga latar belakang sosial keluarga kita.

Semoga dengan mengerti tentang hal ini kita bisa menerima dengan lapang dada apapun keputusan orang tua tentang jodoh kita. Jodoh sudah diatur oleh Allah SWT, jodoh itu pasti namun cara menjemputnya yang tidak pasti dan terkadang penuh dengan ujian, yang bisa jadi salah satunya adalah ujian dari orang tua sendiri. Jangan sampai ego kita ingin menikah dengan seseorang menjadikan kita durhaka dan tidak taat kepada orang tua, tetap utamakan ketaatan kepada orang tua, tetap utamakan ridho orang tua, In syaa Allah, Allah akan karuniakan jodoh terbaik dunia akhirat untuk kita.

Sumber : lukihermanto.com

Senin, 19 Oktober 2015

Alih Bentuk Kekayaan: Dari Materi Ke Kualitas diri

Teringat sebuah do’a yang dinisbatkan kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu, Sahabat Rasulullah yang paling utama. Do’a itu berbunyi: “Ya Allah jadikan dunia di tanganku, dan jadikan akhirat di hatiku.”

Penggal pertama do’a ini ternyata mengajari kita banyak hal. Tangan bermakna pengelolaan. Abu Bakar tidak ingin dunia masuk ke dalam hatinya. Ia ingin dunia ada dalam genggamannya, dalam kuasanya, dan dalam pengelolaannya. Ia tahu, kekayaan yang ditimbun, sebanyak apapun tak pernah memuliakan pemiliknya. Seseorang, hanya akan mulia dengan kualitas dirinya, baik di hadapan Allah maupun di hadapan manusia lainnya.

Gue Never Die

Senyum Semangat *_*

Percakapan Ifan dan Syahdu dalam Film ”Kehormatan dibalik Kerudung”

Salsabila

"Mengapa kita tidak berusaha untuk mengenal, untuk berusaha bertemu...???"

"Karna pertemuan pertama akan menyisahkan rasa penasaran, dan pertemuan kedua akan menyisahkan rasa rindu, dan saya tidak mau merindu...!!!"

Senyum Semangat *_*

Hati dan Ilmu

Hati itu ibarat tanah, ilmu ibarat tanamannya, dan mengulang-ulang ilmu adalah airnya. Bila tanah tak mendapatkan air maka tanamannya akan kering.

-Abi 'abdillah ja'far bin muhammad.-

Hidupmu lebih Indah

Terkadang, saat seorang membicarakan keburukanmu atau bahkan memburuk2kan dirimu pada yang lain, indikasi bahwa hidupmu lebih indah darinya.

*Tere Liye

Amanah dan Pengorbanan

"Bukan amanah yang harus dikurangi, tapi pengorbanan yang harus dilebihkan"

**Ustadz 'Abdul 'Azis

Tarbiyah dalam jiwa

"Percayalah semakin sering kita memenangkan pertarungan dengan jiwa, disitulah tarbiyah akan berproses dalam jiwa kita".

(Ustadz Abdul Aziz A.R)

Dimana letak kunci masa lalu?

Masa lalu adalah penjara yang tak semua orang mampu menemukan kuncinya.

Apa yang bisa disesalkan dari peristiwa yang telah menjadi pilihan? Bukankah dahulu pernah kaukatakan padaku, setiap permulaan cerita dalam kehidupan ini milik Tuhan? Ya, lantas kita yang memilih bagaimana harusnya cerita tersebut diselesaikan.

Yang membangunkan dari jatuh

Jika ini tentang kepahlawanan, tentang orang-orang yang pernah, sedang dan akan selalu menginspirasi, menolong ''Membangunkanku dari jatuh'' berkali-kali, mengubah air mata menjadi tekad yang baru.

Ada banya sosok yang melintas di hatiku. Begitu banyaknya sehingga tak mungkin kutuliskan satu persatu. Bahkan aku tak punya barang sesuatu di tulisanku malam ini untuk menunjukkan rasa hormatku

Wanita yang baik untuk Laki-laki yang baik



''Pengen deh'', kata seorang ukhty
''Punya suami kayak 'Ali...
Tapi bagaimana bisaa?!
Aku jauuuh banget dari Fathimah..'' Iya yah..
Saya juga pengen punya isteri kayak 'Aisyah
Tapi 'Aisyah kan hanya pantas untuk Muhammad
Lha Saya!? Waduh!!

''..Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik dan laki-laki yang baik hanyalah untuk wanita yang baik...'' ( An-nur : 26)

**Buku Gue Never Die...

Jika sempat kau baca


Jemariku letih ketika semua kata2 ini hanya akan menyesaki body notes bisu ini Jika sempat kau baca ini.
Semoga kau mengerti bahwa pada tiap2 desah napas yang kuhembus Selalu kulantunkan nada-nada harap untuk bisa merengkuh tanganmu…

Tak ada kesempatan terakhir

Di sebuah film, buku, atau entah percakapan mana saya dulu membaca atau mendengar adagium, “Tak pernah ada kesempatan terakhir, yang ada hanya kesempatan kedua.” Yaach, kira2 begitulah jagat memberi kita alasan untuk tak pernah berputus juang.

Selamat Malam dan selamat istirahat! *-*

Do'a Senandung Al-Qur'an



أللهُمَّ ارْحَمْنَا بِالْقُرْأن وَاجْعَلْهُ لَنَا اِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًى وَرَحْمَة أللهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا  وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا وَارْزُقْنَا تِلَاوَتَه أَنَاءَ الَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَار وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْن


**Versi Indonesia
Ya Allah kasih sayangilah kami dengan sebab Al-Quran, Dan jadikanlah Al-Quran ini sebagai pemimpin, sebagai cahaya sebagai petunjuk dan sebagai rahmat bagi kami. Ya Allah ingatkanlah kami apa-apa yang kami lupa dalam Al-Quran yang telah Engkau jelaskan dan ajarilah apa-apa yang kami belum mengetahui Dan karuniakanlah kami selalu sempat membaca Al-Quran pada malam dan siang hari Dan jadikanlah Al-Quran ini sebagai hujjah bagi kami, Wahai Robb seluruh Alam..


**Versi English
Allah remind us of what we forget and teach us what we don’t know Oh my beloved Allah. Do Al-Qur’an as our reading all night and all day, All night and all day Make Al-Qur’an our foundation Ya Robbal 'Alamin

Sabtu, 17 Oktober 2015

Semoga Kita

Mencintai berarti belajar untuk tidak memiliki apa-apa selain dari yang kau cinta (Fitrawan U, Penggalan puisi -Akhirnya Nanti-

Aku mendo'akanmu. Do'akan aku juga.. semoga jalan cerita kita indah, dan kita bisa berbagi senyum dan cerita di masa yang entah kapan, kelak.

Berbahagialah, dan baik-baiklah kita..!

Senyum Semangat *_*

Kaulah semangatku

Kaulah semangatku

IP Alhamdulillah

"Selamat IP kamu 3.08"
Sms dr seorang sahabat,
saya Cek lagi di akunnya Fak. Teknik UIM Pamekasan.. dan ternyata
Alhamdulillah..lega rasanya akhirnya tidak usah ngurus KHS lagi. Pengen cepet-cepet pake' togaaa..hehe
semoga Barokah..
Aamiin
17 Oct 2015

Ayah Bunda 3



Ayah, Bunda...Saya memerlukan dorongan dan pujian Ayah dan Bunda untuk tumbuh. Tolong jangan cepat mencela. Ingat, Ayah dan Bunda dapat mengkritik hal2 yang saya kerjakan tanpa mencela saya.


***
Nak,Kami ingat memuji kamu selalu di waktu kecil hanya untuk hal2 sederhana seperti mengucap huruf dari A sampai Z, berhitung dari satu sampai sepuluh. Namun pernahkah kamu memuji kami untuk hal2 sederhana seperti mengantarkan kamu ke sekolah, menyiapkan makan malammu, atau menemani kamu tidur di waktu malam?

10 Wasiat Ibu Kepada Putrinya, Sang Pengantin Baru

10 Wasiat Ibu Kepada Putrinya, Sang Pengantin Baru

Wahai anakku, peganglah 10 wasiat ini, Insya Allah kebahagiaan akan menjadi milikmu.

*Pertama, iringilah suamimu dengan sifat qana’ah, menerima apa adanya. Sesungguhnya dalam qana’ah terdapat ketenangan hati.

*Kedua, pergaulilah suamimu dengan baik dan rasa patuh. Sesungguhnya di dalam kebaikan pergaulan dan kepatuhanmu terdapat ridha Tuhanmu.

*Ketiga, jagalah pandangan matanya agar jangan sampai melihat sesuatu yang tidak disukainya dalam dirimu.

*Keempat, jagalah penciumannya agar ia tidak mencium bau yang tidak harum di tubuhmu.

*Kelima, jagalah dengan sungguh-sungguh waktu makannya, sesungguhnya rasa lapar akan mudah menyulut kemarahan.

*Keenam, tenanglah di waktu tidurnya. Sebab kegaduhan di saat tidurnya bisa mendatangkan kekesalan.

*Ketujuh, jagalah rumah dan hartanya. Sesungguhnya menjaga harta suami adalah salah satu bentuk penghormatan kepadanya.

*Kedelapan, jagalah kehormatan dan keluarganya. Sesungguhnya menjaga kehormatan keluarganya adalah penjagaan yang sangat baik di matanya.

*Kesembilan, jangan menyebarkan rahasianya. Sebab rahasianya adalah rahasiamu, kelemahannya adalah kelemahanmu, dan aibnya adalah aibmu.

*Kesepuluh, jangan berpaling dari perintahnya. Sebab suami yang mendapati istrinya tak mau mentaatinya, ia akan sempit hatinya dan tidak ridha kepadanya.

[DiNukil dari kumpulan kisah nyata Qashashush Shalihin karya DR Mustafa Murad] /bersmadakwah/infoisco)

Ayah Bunda 2



Ayah Bunda, Saya adalah hadiah yang istimewa dari Tuhan. Tolong perlakukan saya sebagai harta berharga, berikan bimbingan untuk semua tindakan saya. Beri saya panduan tentang cara menjalani hidup dan mendisiplin saya dengan cara manis.


*******
Nak, Bukankah kami sudah berikan segalanya agar kamu menjadi sesuatu yang tak hanya berharga di mata kami, tapi di mata orang lain? Tapi sanggupkah kau berikan segalanya sekedar agar kami tak kesepian di hari tua?

Do'a untuk sahabat


Di Malam yang indah ini izinkan aku sapa dengan setangkai doa..
YA ALLAH..
Jika saat ini sahabat2ku tersenyum, Semoga menjadi ibadah baginya..
Jika ia bersedih, Semoga kesedihannya bisa menghidupkan hati dan jiwanya..
Jika ia sakit, semoga menjadi penggugur dosa-dosanya..
Jika ia ragu dan bimbang, mantapkan pendirian dihatinya..
Semoga apa yang kami lakukan hari ini, esok dan dikemudian hari..
Jauh lebih baik dari pada waktu yang tlah lalu..
Semoga keberkahan selalu menyertai..
Cintai Kami dengan rengkuhan mahabbah padaMU..
Lindungi kami dengan sayap-sayap akhlak sesuai syariatMU..
Berkahi kami dalam detik-detik nafas untuk memohon Ridho PadaMU..
YA ALLAH..
Jadikan persahabatan kami sebagai pelindung dari panas nerakaMU..
Semoga ikatannya tetap tersimpul dalam taat kepadaMU..
Aamien Ya Robb

Sinopsis Novel "Kitab Cinta Yusuf Zulaikha"

Saya takut menjadi musyrik, saya takut menyekutukan cinta saya kepada Allah, karena cinta saya kepada Yusuf. Saya rindu untuk bisa dibelai Allah, tetapi hati saya dipenuhi pula kerinduan kepada yusuf. Apakah saya sudah menjadi manusia Musyrik ya ustadz?, tolonglah saya!, Demi Allah, saya tidak kuasa untuk memilih satu dari cinta dan kerinduan ini. Rindu saya untuk menggapai wajah Allah seiring rindu saya menggapai wajah Yusuf..”

Rintihan Zulaikha merobek-robek angkasa malam. Cinta kerinduannya kepada Yusuf demikian mendalam. Inilah kitab cinta sang wanita muslimah kepada Yusuf - seorang pemuda muslim yang diberkati wajah yang bercahaya. Akankah takdir Ilahi Swt. membimbingnya menyatukan jiwanya dengan jiwa Yusuf, sekalipun jalan cinta yang harus dilalui oleh sepasang insan ini demikian berliku?
Cinta, keimanan, kerinduan, keindahan, mengamuk bersama nyala api kecemburuan, iri, kebencian, kekecewaan, kepedihan, nafsu dan amarah. Sangat mendera iman..

Inilah novel spiritual Islam berbasis kisah al-Quran tentang Yusuf dan Zulaikha yang telah diekplorasi kedalam beragam karakter hidup, penafsiran, pengalaman dan perilaku umat kontemporer. Sebuah inspirasi hidup bagi kaum muslimin/muslimat dalam menjalin ibadah, cinta dan obsesi dinamika hidupnya. Sebuah mahakarya pengarang muslim terkemuka saat ini, Taufiqurrahman al-Azizy, yang telah berhasil membangkitkan ranah satra religius Indonesia melalui Trilogi Makrifat cinta ( Syahadat Cinta, Musafir Cinta dan Makrifat Cinta )..

**Sinopsis Novel ''Kitab Cinta Yusuf Zulaikha.

Ayah Bunda 1



Ayah Bunda, tangan saya masih kecil. Tolong jangan mengharapkan kesempurnaan setiap kali saya merapikan tempat tidur, menggambar, atau melempar bola. Kaki saya masih pendek, tolong perlambat agar saya bisa berjalan beriringan bersama ayah dan bunda.


***
Nak, bukankah Ayah menggendong kamu sedari kamu masih bayi? Tapi baiklah nak, asal kamu ingat memperlambat jalanmu ketika kami telah renta.

Tidak semua hal harus dikatakan

Dalam memperbaiki hubungan, ada hal-hal yang tak harus kita katakan betapapun penting ataupun menyakitkan.

Forgive but not Forget



“Forgive but not forget”.

Sebuah quote yang entah siapa penggagasnya. Sangat bijaksana, bermakna bahwa saat kita tersakiti tak ada pembebas yang akan melepas semua belenggu jiwa kita melainkan hanya dengan memaafkan. Tapi, memaafkan tak berarti melupakannya, karena kita perlu belajar supaya kejadian “tak enak” yang sama, tak terulang lagi dikemudian masa.

Memaafkan



"Duhai Ayahanda, inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan"(QS. Yusuf : 100)


♡♡♡
Saat Nabi Yusuf mengajarkan tiada dendam untuk sebuah kejahatan walau betapapun nistanya, memaafkan tanpa mengungkitnya, mengampuni tanpa menyebut-nyebutnya kembali, maka itulah setinggi-tinggi ilmu, ialah saat mana diri kita justru sepantasnya untuk semakin rendah hati, semakin merunduk diri.

Please, forgive and don’t “open it up” again

Rabu, 07 Oktober 2015

Kau telah membahagiakanku

Salsabila Aku telah belajar.... Bahwa hanya orang yang berkata kepadaku, "Kau telah membahagiakanku!", yang benar-benar membahagiakanku.

Senyum Semangat *_*

Entah

Salsabila Aku tak pernah sempat menghitung, sudah kali ke berapa, atau sebanyak apa aku memulai kata-kata dengan kata “entah” Dalam ucapan bathin, misalnya. Atau yang langsung terbaca di Pragraf pertama. “Entah harus menulis apa, atau entah harus bagaimana harus memulainya.?” Begitu kira-kira. Bahkan tak jarang sampai ku dengar samar-samar riuh sorakan putih monitorku, menonton konflik dan pertikaian di layar mataku yang cekung secara serius, menghayati setiap episode kisah yang tampak egois karena tak mau ku bagi padanya, diantara sekian banyak benda-benda yang tak pernah kupikir; mati, aku tau lembaran kosong adalah rekaman yang paling memahami aku. Mungkin..! Yaach, Mungkin.. Akhirnya kau tau bukan..?!! aku orang yang sulit..

Senyum Semangat *_*

** Salsabila

Senyum Semangat *_*

Salsabila

Senyum Semangat *_*