Valentine's Day Pumping Heart

Jumat, 25 Juli 2014

☆ KEHALUSAN WANITA SEHALUS PERASAANNYA ☆

Bintang

بسم الله الرحمن الرحيم

****
Wanita bukan diciptakan dari tulang kaki karena bukan untuk di injak. Bukan pula diciptakan dari tulang kepala, karena bukan untuk disanjung. Akan tetapi, wanita diciptakan dari tulang rusuk yang dekat hati dan mudah di pegang oleh tangan, karena wanita diciptakan untuk dicintai dan dilindungi.

Islam memberikan jalan untuk menyalurkan emosi dan melampiaskan perasaan-perasaan itu, baik sebagai ibu yang pengasih, sebagai istri yang dicintai, atau sebagai seorang gadis yang memiliki kepekaan kepekaan rasa, maka beruntunglah seorang wanita yang dapat menjaga kesuciannya karena dia akan senantiasa terpelihara dari noda yang akan dapat mencoreng nama baik seorang wanita.

☆ WANITA SEBAGAI IBU YANG PENGASIH ☆

Subhanallah, betapa mulianya, jasa seorang ibu yang senantiasa ikhlas merawat dan mendidik anak-anaknya, dan merupakan suatu pengorbanan yang begitu besar ketika dia akan melahirkan puteranya, hanya ada dua pilihan, antara hidup dan mati. Dan bagi ibu dan calon ibu janganlah bersedih hati, meskipun seoorang pemimpin(Imam) tidak tercipta dari kaummu tapi berbahagialah karena jika tidak ada seorang ibu, seorang pemimpin dan umat ini tidak akan pernah ada di muka bumi.

Lewat kepekaan perasaannya dapat membaca dan menilai keadaan suasana dalam keluarganya, disisi lain, dengan perasaannya pula serta sikapnya yang penuh kelembutan dia dapat mencuri hati seorang suami. Islam memang sangat adil dalam sebuah keluarga, seorang ibu mempunyai kelebihan dalm perasaannya yang halus dan lembut, tanpa perasaan itu seorang ibu tidak mungkin dapat merawat dan mendidik anak-anaknya dengan baik dan sabar, tapi disisi lain seorang bapak juga dikarunia kelebiahan dalam kepemimpinan dan mencari nafkah, tapi ketahuilah seorang wanita senantiasa mendambakan seorang suami yang arif dan bijaksana.

☆ WANITA SEBAGAI SEORANG ISTERI YANG DICINTAI ☆

Allah Subhanahu wa Ta’ala. Telah menegaskan dalam kitab suci-Nya Al-Qur’an bahwa akan ada makhluk dari golonganmu yang akan memahami hidupmu agar senantiasa tentram, damai dan bahagia, dialah seorang istri yang selalu menemanimu dalam kehidupan dan hak-hak isteri yang paling utama adalah dicintai, disayangi, atau diperhatikan, karena seorang isteri, lebih cenderung kepada perasaannya, dan harus diperlakukan dengan ma’ruf dan penuh kelembutan, karena seorang wanita memang diciptakan dari tulang yang bengkok, dan cara yang hanya dapat meluruskannya adalah dengan kelembutan, seorang isteri tidak diciptakan hanya untuk dijadikan ratu, bukan pula untuk dijadikan budak, akan tetapi dia diciptakan hanya untuk dijadikan pendamping dan pasangan hidup yang selalu dicintai dan dikasihi.

☆ WANITA SEBAGAI GADIS YANG MEMILIKI KEPEKAAN HIDUP ☆

Seorang wanita muda sangat cenderung terhadap apa yang diinginkan tanpa mempertimbangkan mudharatnya terlebih dahulu karena pada masa-masa itu perasaannya sangat peka dan cenderung pada sesuatu yang ada di hadapannya. Dia mudah tergiur oleh model-model baru dan kebudayaan barat yang sudah menjadi trend pada masa kini, dan dia lebih memilih tempat di emperan. Na’udzubillah…

Untuk itu Al-Qur’an telah mengajarkan kepada seorang wanita untuk menundukkan pandangan dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali yang telah tampak darinya, karena pada hakekatnya perhiasan yang paling berharga di dunia ini adalah wanita yang sholehah

☆ TERNODANYA KELEMBUTAN DAN KESETIAAN WANITA ☆

Hati wanita lembut, perasaan wanita lunak, atau perasaan wanita selalu berubah-ubah, maka tak heran jika sekarang banyak wanita yang terbawa arus kebudayaan barat dan pengaruh dari orang diidolakannya, citra mereka akan hilang sebagai seorang wanita yang penuh kelembutan, kasih sayang dan kesetiaan. Hanya karena ketidak berdayaan mereka yang telah dipengaruhi oleh kebudayaan barat, dan itu hanya dimiliki wanita yang telah keluar dari kodratnya dan ketentuan-ketentuan Allah, Subhanahu wa Ta’ala.


copyright © Bintang12


Tidak ada komentar:

Posting Komentar