Begitu banyak rasa yang kau timbulkan
Dari maya hingga nyata
Rasa yang terkadang membuat ketawa
Tersenyum bahagia dan marah
Meski kau hanya sebatas tulisan Dan gambar yang membisu
Namun kau mampu menggetarkan rasa
Senyum Semangat *_*
Senyum Semangat *_*
Senyum Semangat *_*
Senyum Semangat *_*
Dan banyak kisah2 yang terkadang membuat air mata umi menetes, Nak. Betapa mulianya Allah mengatur tentang pernikahan. Hingga sesuatu yang tak mungkin akan menjadi mungkin dengan iradahnya. Bahkan kala hitung-hitungan manusia mengatakan ini tak mungkin, namun Allah memiliki hitungan terbaik di arasy_Nya. semua terjadi dengan kun fayakun Nya...
Subhanallah...Anakku sayang, umi sellau lantunkan doa dalam setiap shalat umi, meski kau masih sangat belia, agar kau mendapat pasangan hidup yang sekualitas Ali saat kualitas dirimu sehebat Fatimah. Maka dengarkan kata2 umi: tak ada lagi kebahagiaan dunia jika kau sudah temukan imam yang dapat mengajakmu tinggal disurga, bahkan menjadikan dunia seperti surga sebelum kalian menginjakkan kaki di surga sesungguhnya..
Senyum Semangat *_*
Senyum Semangat *_*
Senyum Semangat *_*
Senyum Semangat *_*
Senyum Semangat *_*
Senyum Semangat *_*
Senyum Semangat *_*
Senyum Semangat *_*
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Diantaranya ada yang menulis "amin", "amiin", "aamin", "aamiin" bahkan tidak jarang juga ada yg menulis "Amien" Seperti kita ketahui Lafaz Aamiin diucapkan didalam dan diluar salat, diluar salat, aamiin diucapkan oleh orang yang mendengar do’a orang lain. Aamiin termasuk isim fiil Amr, yaitu isim yang mengandung pekerjaan. Maka para ulama jumhur mengartikannya dengan Allahummas istajib (ya Allah ijabahlah). Makna inilah yang paling kuat dibanding makna-makna lainnya seperti bahwa Aamiin adalah salah satu Nama dari Asma Allah Subhanahu wa Ta’alaa. Membaca Aamiin adalah dengan memanjangkan a(alif) dan memanjangkan miin, apabila tidak demikian akan menimbulkan arti lain.
Terus Bagaimana dengan pengucapan/ Penulisan "Amien" ???
Sebisa mungkin untuk yang satu ini (Amien) dihindari, karena ucapan “Amien” yang lazim dilafadzkan oleh penyembah berhala (Paganisme) setelah do’a ini sesungguhnya berasal dari nama seorang Dewa Matahari Mesir Kuno: Amin-Ra (atau orang Barat menyebutnya Amun-Ra)
Senyum Semangat *_*
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Bagi akhy wa Ukhty yang masih suka menggunakan kata MOHD, MOSQUE, 4JJI, MECCA...Mari kita hindari penulisan:
"Mohd" untuk panggilan nama Nabi Muhammad yang berarti “Adalah anjing bermulut besar”
"Mosque" untuk panggilan sebuah masjid karena Organisasi Islam menemukan bahwa Mosque adalah nyamuk.
"4JJI" untuk panggilan Allah SWT. karena 4JJI artinya for judas Jesus Isa al masih
"Mecca" untuk sebutan Mekah karena MECCA adalah rumah anggur/bir
Senyum Semangat *_*
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Penulisan lafadz Assalamu’alaikum yang seharusnya tidak boleh disingkat karena jika penulisan Assalamu’alaikum disingkat maka akan mempunyai arti yang berbeda. Belajar dari pengalaman ketika salah dalam menulis dan disingkat kata "Assalamu’alaikum".
“As”, “Ass”, “Akum”, “Askum”,“Mikum”, “Samelekom” de el el.
Padahal ini niatnya untuk irit ketikan, tapi kalau penulisannya seperti ini artinya akan menjadi berbeda. Penulisan seperti ini sebaiknya kita hindarkan karena hukum dari penyingkatan ini adalah makruh (yaitu bentuk pelarangan akan tetapi tidak mencapai derajat haram).As (dalam bahasa inggris) ; artinya Seperti
Ass (dalam bahasa inggris) ; artinya Keledai, Orang bodoh, (maaf) Pantat
Akum (gelar untuk orang-orang yahudi)” adalah singkatan dari “Avde Kokhavim U Mazzalot” artinya “Hamba-hamba binatang dan orang-orang sesat”. Jelas sekali penyingkatan yang tertera diatas sangat jauh dari makna do'a keselamatan dalam “Assalamu’alaikum”.
Mungkin sebagian besar dari kita sering seenaknya menuliskan salam, niatnya untuk mengirit ketikan jika disingkat, tetapi malah merubah arti dari salam tersebut. Mungkin saja, Jika kita mengucapkan salam dengan disingkat orang tersebut tidak menjawab salam kita. ketika Rasulullah SAW memberikan salam kepada keluarganya, sahabatnya, dan pada seluruh umat muslim dengan Lafadz “Assalamu’alaikum” dan mereka menjawab salam Rasulullah memakai lafadz “Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakaatuh”.
Sebagai contoh dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering menitipkan salam kita kepada teman, sebagi contoh : "Tolong sampaikan salam saya untuk si pulan atau si pulanah" atau dengan gaya bahasa yang lainnya. Sebenarnya menitipkan salam seperti ini belum tepat. Yang lebih tepat adalah : "Tolong sampaikan salam Assalamu’alaikum saya untuk si Pulan atau si Pulanah"Ada lagi kesalahan dalam penulisan salam :
Contoh : “Assalamu’alaikum warahmatullahi Ta’ala wabarakatuh”, sekilas pengucapan salam seperti itu terbaca sangat bagus dan benar, ternyata penulisan seperti ini adalah salah, berdasarkan kitab Al-Adzkar – Imam Nawawi, Nabi besar kita Muhammad Saw telah mengajarkan kita cara salam sesama umat Islam dengan 3 ucapan salam yaitu :
1. Assalamu’alaikum
2. Assalamu’alaikum Warahmatullah
3. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Gunakan sesuai dengan aturannya yuuuk...
Jika kita seorang Muslim atau Muslimah, alangkah baiknya mengindahkan hal yang mungkin kita anggap kecil tapi besar makna dan pengaruhnya.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Penulisan lafadz Assalamu’alaikum yang seharusnya tidak boleh disingkat karena jika penulisan Assalamu’alaikum disingkat maka akan mempunyai arti yang berbeda. Belajar dari pengalaman ketika salah dalam menulis dan disingkat kata "Assalamu’alaikum".
“As”, “Ass”, “Akum”, “Askum”,“Mikum”, “Samelekom” de el el.
Padahal ini niatnya untuk irit ketikan, tapi kalau penulisannya seperti ini artinya akan menjadi berbeda. Penulisan seperti ini sebaiknya kita hindarkan karena hukum dari penyingkatan ini adalah makruh (yaitu bentuk pelarangan akan tetapi tidak mencapai derajat haram).As (dalam bahasa inggris) ; artinya Seperti
Ass (dalam bahasa inggris) ; artinya Keledai, Orang bodoh, (maaf) Pantat
Akum (gelar untuk orang-orang yahudi)” adalah singkatan dari “Avde Kokhavim U Mazzalot” artinya “Hamba-hamba binatang dan orang-orang sesat”. Jelas sekali penyingkatan yang tertera diatas sangat jauh dari makna do'a keselamatan dalam “Assalamu’alaikum”.
Mungkin sebagian besar dari kita sering seenaknya menuliskan salam, niatnya untuk mengirit ketikan jika disingkat, tetapi malah merubah arti dari salam tersebut. Mungkin saja, Jika kita mengucapkan salam dengan disingkat orang tersebut tidak menjawab salam kita. ketika Rasulullah SAW memberikan salam kepada keluarganya, sahabatnya, dan pada seluruh umat muslim dengan Lafadz “Assalamu’alaikum” dan mereka menjawab salam Rasulullah memakai lafadz “Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakaatuh”.
Sebagai contoh dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering menitipkan salam kita kepada teman, sebagi contoh : "Tolong sampaikan salam saya untuk si pulan atau si pulanah" atau dengan gaya bahasa yang lainnya. Sebenarnya menitipkan salam seperti ini belum tepat. Yang lebih tepat adalah : "Tolong sampaikan salam Assalamu’alaikum saya untuk si Pulan atau si Pulanah"Ada lagi kesalahan dalam penulisan salam :
Contoh : “Assalamu’alaikum warahmatullahi Ta’ala wabarakatuh”, sekilas pengucapan salam seperti itu terbaca sangat bagus dan benar, ternyata penulisan seperti ini adalah salah, berdasarkan kitab Al-Adzkar – Imam Nawawi, Nabi besar kita Muhammad Saw telah mengajarkan kita cara salam sesama umat Islam dengan 3 ucapan salam yaitu :
1. Assalamu’alaikum
2. Assalamu’alaikum Warahmatullah
3. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Hindari Penulisan MOHD, MOSQUE, 4JJI, MECCA
Bagi akhy wa Ukhty yang masih suka menggunakan kata MOHD, MOSQUE, 4JJI, MECCAKesalahan penulisan Aamiin Yang sering Terjadi
Diantaranya ada yang menulis "Amin", "Amiin", "Aamin", "Aamiin" bahkan tidak jarang juga ada yg menulis "Amien" Seperti kita ketahui Lafaz Aamiin diucapkan didalam dan diluar salat, diluar salat, aamiin diucapkan oleh orang yang mendengar do’a orang lain. Aamiin termasuk isim fiil Amr, yaitu isim yang mengandung pekerjaan. Maka para ulama jumhur mengartikannya dengan Allahummas istajib (ya Allah ijabahlah). Makna inilah yang paling kuat dibanding makna-makna lainnya seperti bahwa Aamiin adalah salah satu Nama dari Asma Allah Subhanahu wa Ta’alaa. Membaca Aamiin adalah dengan memanjangkan a(alif) dan memanjangkan miin, apabila tidak demikian akan menimbulkan arti lain.Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata "AMIN" yaitu :
1. "AMIN" (Alif dan mim sama-sama pendek), artinya Aman, Tentram
2. "AAMIN" (alif panjang dan mim pendek), artinya Meminta Perlindungan Keamanan
3. "AMIIN" (alif pendek dan mim panjang), artinya Jujur, Terpercaya
4. "AAMIIN" (alif dan mim sama-sama panjang), artinya Ya Allah, Kabulkan Do’a Kami
Gunakan sesuai dengan aturannya yuuuk...
Jika kita seorang Muslim atau Muslimah, alangkah baiknya mengindahkan hal yang mungkin kita anggap kecil tapi besar makna dan pengaruhnya.